3. Murid Baru

16 6 0
                                    

Udah bisa nebak dari judulnya?

Sapa Aku disini>>>

Happy Reading...

-----oOo-----


Royyan tengah sibuk mengutak-atik laptopnya. Bukan mengotak-atik dalam artian sesungguhnya, lebih tepatnya Royyan sedang mencari-cari foto di dalam laptopnya sesuai dengan yang dibutuhkan Sang adik.

"Eh eh Bang, stop!"

Gerakan tangan Royyan terhenti saat Reanna mengatakan itu. Laptop Royyan kini menampilkan foto Royyan bersama temannya dimasa SMP, dengan masih memakai seragam putih biru.

"Kenapa?" Tanya Royyan heran pada Reanna yang menghentikannya tiba-tiba.

Reanna mengambil alih laptop, dan menatap lekat-lekat foto itu, menelisik dengan seksama.

"Ck! Kamu ngapain sih Dek, mau nyelesein tugas gak sih?!" Royyan merampas laptopnya dari tangan Reanna.

"Makanya jadi orang tu jangan buru-buru, bukannya foto dari kamera di salin aja, ini malah langsung di cut. Sekarang yang susah siapa, kalo bisa nyelesein sendiri mah gapapa. Kan ujung-ujungnya Abang juga," Royyan mengomel dengan tangan yang masih mengutak-atik laptop.

Reanna meringis, menggaruk lehernya yang tidak gatal mendengar omelan kakaknya. Memang dia yang sangat pantas disalahkan disini. Dan dengan berlapang dada dia akan menerima semua omelan abangnya, itu lebih baik daripada tugasnya tidak selesai.

"Nih, untung Abang juga anak Ipa dulu, jadinya punya beberapa foto penelitian jaman SMA," ucap Royyan ketus seraya menyodorkan laptop kearah Reanna.

Reanna menerima laptop itu dengan wajah sumringah. "Makasih ya Bang, the best memang," Reanna mengacungkan jempolnya untuk abangnya.

"Pas butuh aja bilang the best," Royyan mencibir mendapati kebiasaan Reanna yang satu ini.

"Lain kali jangan gini lagi, kalo kejadian lagi Abang gak mau bantuin," ucapan Royyan terdengar serius kali ini.

"Siap bosque," Reanna mengacungkan dua jempolnya kearah Royyan.

Royyan bangkit dari duduknya dan mengusak pelan hijab Reanna.

"Belajar yang bener, Abang mau yang terbaik buat kamu," Royyan berucap pelan dengan nada lembut.

Kalimat itu menjadi penutup sebelum Royyan keluar dari kamar Sang adik. Reanna tersenyum memandang punggung Royyan yang perlahan menjauh menuju pintu kamar.

"Makasih," Lirih Reanna yang tentu saja tak dapat didengar oleh Royyan.

Reanna kembali fokus ke laptop, ingin segera menyelesaikan tugasnya untuk besok.

Saat sibuk memilih foto-foto yang ada di laptop Sang kakak, kegiatan Reanna tiba-tiba terhenti. Reanna kembali teringat dengan foto Royyan dengan sahabat masa SMP tadi.

"Kaya pernah ketemu, tapi kok-" Reanna menggeleng kepalanya.

Reanna memang sulit dalam mengenal orang yang baru dia kenal, wajah-wajah mereka seakan sama semuanya. Jangan kan orang baru, orang yang lama tak ia jumpai pun begitu. Terlebih ini teman kakaknya masa SMP, kan sudah terbilang lama.

"Muka segala pake familiar, kan gue jadi salah sangka," Reanna menggerutu dengan jari-jari tangannya yang masih sibuk mengetik tugas.


FROM R (ON GOING)Where stories live. Discover now