0.72 Day 4 : Kecolongan

316 44 13
                                    

Normal pov

Pengawal M yang tugasnya mengawasi anak tuan besarnya dari jauh ikut tersenyum tatkala melihat senyum dari kedua tuan mudanya tersebut. Dirinya emang tidak dekat dengan salah satu dari anak tuan besarnya itu hanya mendengar gosip-gosip yang terdengar dari teman sesama pengawal.

Dari awal masuk taman bermain hingga sekarang pengawal M tidak bisa tidak ikut tersenyum ketika melihat ekpresi tuan mudanya selesai bermain salah satu wahana. Sebenarnya dirinya juga di ajak ikut bermain bersama selama di taman bermain dan tentu saja dirinya menolak. Dirinya tidak mau mengganggu kesenangan keluarga tuan besarnya, hanya mengawas dari jauh saja sudah cukup dan itu pun emang tugasnya.

Kedua tuan mudanya baru saja keluar dari salah satu wahana, pengawal M tidak ikut naik wahana cukup mengawasi dari luar karena dirinya juga percaya dengan tuan muda satunya lagi yang emang selalu bersama dengan tuan mudanya orangenya itu. Apalagi selama 3 hari ini pengawal M tidak pernah melihat anak bungsu dari tuan besarnya itu di tinggal sendirian, pasti kemana-mana mereka selalu bersama.

Kini kedua tuan mudanya sedang duduk di bangku yang ada di dekat wahana baru saja mereka naiki. Seperti biasa pengawal M hanya mengawasi interaksi mereka dari jauh dan sesekali melihat orang yang lalu lalang di dekat kedua tuan mudanya. Matanya tidak lepas dari orang yang gerak-geriknya terlihat mencurigakan, sebenarnya ini bukan pertama kali pengawal M mengawal salah satu dari anak tuan besarnya dan tentu saja mengawasinya secara diam-diam tidak mengawasi secara terang-terangan.

Tapi, tugas pengawalan kali ini cukup membuat pengawal M merasakan sedikit tekanan. Karena pengawal M tahu masa lalu yang di alami oleh tuan mudanya itu. Masa lalu yang sangat kelam bagi semua anggota-anggota Mafia Karasuno termasuk keluarga besar organisasi mereka.

Ternyata kedua tuan mudanya sudah memutuskan ingin pergi kemana selanjutnya. Pengawal M mengikuti mereka tentunya dengan jarak yang sudah ia bicarakan di hari pertama, sejauh 30 meter.

Bukan menuju wahana selanjutnya, ternyata mereka menuju restaurant. Pengawal M melihat jam tangan yang ia pakai, oh sudah masuk jam makan siang ternyata.

Apa pengawal M ikut makan siang? Tidak. Pengawal sepertinya dirinya sudah di latih untuk tidak gampang merasakan lapar. Hanya karena melewatkan jam makan siang bukanlah masalah besar bagi dirinya.

Kini pengawal M mengawal dari luar restaurant tapi posisinya masih bisa melihat jelas pergerakan dari kedua tuan mudanya. Tiba-tiba terdengar bunyi yang sedikit nyaring dari saku celananya. Mengeluarkan benda tersebut dari sakunya dan melihat siapa yang menelpon menuju nomor pribadinya.

"Tao? Apa ada masalah disana?" Pengawal M menatap heran kearah ponselnya. karena melihat nama teman sekaligus rekan kerjanya menelpon langsung ke nomor pribadinya alih-alih ke nomor bisnisnya.

Melihat sekali lagi kearah kedua tuannya memastikan mereka sedang di tempat yang aman untuk sementara. Sedikit menjauh dari restaurant dan mencari tempat yang sedikit sepi lalu baru mengangkat telpon dari temannya itu.

"Tao, ada masalah?"

"..."

"Iya, aku ingat. Ada pergerakan dari mereka?"

"..."

"Transaksi? Dengan organisasi mana mereka melakukan transaksi?

"..."

"Kau serius?"

"..."

"Bukannya mereka sudah lama sekali tidak beroperasi? Lalu kenapa mereka melakukan transaksi?"

"..."

"Iya, nama organisasinya sama dengan yang menculik tuan muda Shoyo 10 tahun yang lalu."

"..."

Mafia Family [Haikyuu Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang