0.50 Kabar Buruk

437 51 23
                                    

Author pov

Kenma memperhatikan ponselnya yang baru saja menerima panggilan dari teman kelasnya. Tadi Kenma sedang bermain game di komputernya dan tiba-tiba saja ponselnya berbunyi menandakan adanya telpon masuk. Awalnya Kenma tidak mau mengangkatnya, tapi setelah melihat nama di panggilan tersebut akhirnya Kenma memutuskan untuk mengangkat telpon tersebut.

Dan sudah 3 menit berlalu dari Kenma menerima telpon itu. Kenma mengerutkan dahinya karena hanya merasa aneh saja. Tumben sekali Kei, kakak dari Shoyo dan Tobio menelpon dirinya dan menanyakan kabar kedua adiknya.

"Tadi terakhir aku ketemu Shoyo sih belum lama, coba deh aku cari Shoyo." Kenma meninggalkan gamenya dan tidak lupa membawa ponsel di tangannya.

Keluar dari kamar, Kenma mendengar suara ribut-ribut dari lantai bawah.

"Di bawah kenapa berisik banget?" Mengikuti instingnya Kenma melangkahkan kaki menuju lantai satu.

Suara berisik itu berasal dari ruang kumpul, dari pendengarannya dia bisa mendengar ada yang sedang menangis. Semakin mempercepat jalannya dan Kenma terkejut melihat adik tingkat kesayangannya tengah menangis disana.

"Hey, Shoyo!" Kenma langsung saja menghampiri Shoyo yang masih menangis dan Lev yang sedang berusaha menenangkannya.

"Kenma-nii!" Tangis Shoyo semakin kencang begitu melihat Kenma yang mendatanginya.

Kenma duduk di samping Shoyo. "Hey, kau kenapa Shoyo? kenapa nangis?" Kenma menangkup kedua pipi Shoyo dan menghapus jejak air mata Shoyo.

"Kenma-nii, aku tidak bisa menemukan Tobio." Shoyo yang datang dari luar langsung lari menuju halaman belakang dan Lev yang melihat Shoyo tiba-tiba lari begitu saja merasa heran lalu diikuti oleh Lev dari belakang.

Shoyo tidak bisa menjelaskan secara benar karena air matanya masih saja turun. Kenma menarik Shoyo ke dalam pelukannya dan berusaha menenangkan, meredakan tangis Shoyo.

"Lev, apa maksudnya Shoyo tidak bisa menemukan Tobio?" Kenma bertanya pada adik tingginya itu karena dia tahu kalau Shoyo tidak akan bisa memberitahunya karena masih saja terisak.

Terakhir Kenma bertemu dengan Shoyo emang kalau Shoyo sedang mencari Tobio. tapi dirinya tidak paham kenapa Shoyo tidak bisa menemukannya?

"Tadi Shoyo emang sedang mencari Tobio, sebelum itu Shoyo sempat menghampiri ku disini dan aku bilang kalau aku tidak melihat Tobio lewat. Terus Shoyo pergi keluar mungkin nemuin supirnya, habis itu masuk-masuk sudah nangis dan lari begitu saja ke halaman belakang sambil manggilin Tobio." Jelas Lev dari sudut pandangnya.

Kenma mengangguk paham dan memperhatikan Shoyo yang tangisannya sudah mulai mereda. "Shoyo, sudah jangan sedih ya? Kita cari Tobio sama-sama. Tobio tidak mungkin pergi begitu saja."

Shoyo mengangkat kepalanya dan terlihat hidungnya yang merah dan matanya yang mulai ikut merah juga. "Tapi, aku sudah mencarinya dan tidak melihat Tobio," ucap Shoyo dengan suara yang sedikit serak.

"Sstt, Shoyo tenang ya. Kalau Shoyo panik tidak bisa berpikir jernih nanti." Kenma masih senantiasa menghapus sisa-sisa air mata Shoyo yang terkadang masih suka keluar.

Shoyo menghapus air matanya dengan sedikit kasar dan berusaha menenangkan dirinya agar bisa berpikir jernih.

"Tarik napas terus buang perlahan." Kenma mencoba membantu memberi sedikit intruksi agar Shoyo tenang dan Lev mengusap-usap punggung temannya itu.

Shoyo menarik napas dalam dan membuangnya secara perlahan-lahan. Cara itu dia lakukan sebanyak 3 kali sampai merasa dirinya sudah cukup tenang.

"Gimana sudah tenang?" Shoyo mengangguk pelan walau matanya masih terlihat merah.

Mafia Family [Haikyuu Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang