0.58 Latihan Keras

298 39 15
                                    

Author pov

Shoyo bangun lebih awal dari biasanya. Sekarang baru pukul 6 pagi, biasanya Shoyo baru bangun jam setengah 7. Tapi, hari ini dirinya kebangun lebih awal.

"Masih jam 6," ucap Shoyo sambil mengucek matanya setelah melihat jam dinding.

Niat hati ingin langsung mandi, tapi Shoyo merasa masih terlalu pagi untuk bersiap-siap sekarang. Daripada balik tidur lagi, Shoyo memutuskan untuk keluar kamar. Mau ngapain dirinya juga tidak tahu yang penting dirinya tidak tidur kembali.

Suasana hening menyelimuti lorong kamarnya, hanya terdapat lampu lorong yang menyala. Shoyo melihat kanan kirinya, pintu kamar saudaranya juga masih tertutup rapat. Ya tidak mungkin juga saudaranya jam segini sudah ada yang bangun. Rata-rata mereka akan bangun jam setengah tujuh dan langsung bersiap-siap.

"Kaa-san sudah bangun belom ya?" Shoyo memutuskan untuk ke dapur sekalian mengambil air karena tenggorokannya sangat kering sekali sekarang.

Keluar dari lorong kamarnya pun suasana hening masih terasa. Hanya lampu berwarna orange padam yang menemani Shoyo menuju dapur. Sampai di dapur ternyata lampu dapur sudah nyala, tanda ada seseorang di dapur.

"Siapa tuh di dapur?" Shoyo memelankan langkah kakinya supaya tidak terdengar oleh siapapun yang ada di dapur. Hanya memastikan kalau di dapur bukan makhluk kasat mata, makanya Shoyo jalan pelan-pelan menuju dapur.

Sampai di perbatasan antara dapur dan ruang makan Shoyo menempelkan badannya di tembok. Sedikit mengintip ke dapur, takut-takut kalau emang ternyata bukan manusia yang di dapur jadi Shoyo bisa langsung kabur balik ke kamar.

Di dapur ada orang berambut warna abu-abu yang sedang menyiapkan sesuatu. "Abu-abu? Kaa-san?" Shoyo menyipitkan matanya supaya lebih jelas kalau dirinya tidak salah lihat.

Akhirnya, Shoyo keluar dari persembunyian setelah yakin kalau yang di dapur itu adalah ibunya. "Kaa-san?" Panggil Shoyo sambil berjalan pelan masuk ke dalam dapur.

Koushi yang emang sudah berada di dapur dari jam 6 kurang untuk menyiapkan sarapan, jadi menghentikan pergerakannya karena merasa ada yang manggil. "Shoyo? Tumben sudah bangun?"

Shoyo mengangguk sambil berjalan kearah kulkas mencari air dingin untuk diminum. "Huum, aku kebangun terus daripada tidur lagi mending aku keluar dari kamar." Lalu Shoyo mengambil satu gelas dan menuangkan airnya kedalam gelas.

"Kaa-san sedang apa?" Tanya Shoyo begitu tenggorokannya sudah segar.

Koushi tersenyum dan tetap fokus pada pekerjaannya. "Kaa-san sedang buat sarapan. Shoyo ingin sarapan apa?" Tanya Koushi.

Shoyo duduk di mini bar dan matanya tidak sengaja melihat satu gelas susu yang sepertinya baru saja dibuat karena masih mengeluarkan hawa panas. "Kaa-san, ini susu buat siapa?" Tanya Shoyo sembari menunjuk kearah gelasnya.

"Buat ku." Tiba-tiba saja ada yang duduk di samping Shoyo dan mengambil gelas susu tersebut.

Shoyo menolehkan kepalanya kesamping dan terkejut siapa yang duduk di sampingnya. "Tobio?! Sedang apa kau disini?" Ucap Shoyo kaget karena saudaranya lah yang duduk di sampingnya.

"Sedang minum susu." Jawab Tobio sambil mengangkat gelas susunya.

"Bukan itu yang kutanya. Maksud ku, kenapa kau sudah rapih jam segini?" Shoyo melihat Tobio yang sudah rapih memakai seragam bahkan tasnya pun juga sudah di bawa.

Tobio meminum susunya sampai tinggal setengah gelas. "Aku ada latihan pagi sampai hari tournament, jadi aku tidak akan berangkat bareng nanti." Lalu gelasnya kembali diletakan di atas meja bar.

Mafia Family [Haikyuu Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang