𝓟𝓪𝓻𝓽_14

72 16 8
                                    

💖💖💖

Malam hening yang ditingkahi bunyi rintik hujan menjadi waktu yang tidak pernah diduga oleh Baekhyun akan menjadi malam kedekatannya dengan Sehun. Di kala Sehun mengusap bibir kemudian menarik wajahnya mendekat, dia sama sekali tidak berusaha menolak. Debaran cepat yang mengganggu dan tatapan mereka yang dalam melumpuhkan inderanya. Ketika napas hangat Sehun menyentuh wajah seiring sentuhan lembut di bibir, jantungnya melompat-lompat dan dirinya seolah jatuh dari ketinggian.

Debaran yang sangat cepat serta aliran darah yang berdesir membuatnya sesak ketika bibirnya dilumat lembut oleh Sehun. Hanya dalam hitungan detik, dia menjauhkan wajah. Menatap terpana dengan muka merah. Dadanya turun naik karena cepatnya jantung berdetak.

“Sehun...” bisiknya lirih.

Sedetik setelah dia membisikkan nama Sehun, pemuda itu mendekatkan lagi wajah mereka dan kembali mencium, membuka belah bibirnya dan melumat dengan penuh perasaan. Tangan yang menahan lehernya meremas pelan seiring ciuman yang terjalin dalam.

Baekhyun merasakan gejolak yang tak bisa lagi ia kendalikan. Darahnya berdesir sangat cepat, menghangatkan tubuh. Dengan mata terpejam, dia membalas ciuman Sehun. Perlahan kedua tangannya melingkar ke belakang leher dan menerima lumatan Sehun yang memabukkan. Pemuda itu menciumnya dengan lembut namun sangat lihai memainkan bibir dan lidahnya.

Ciuman itu cukup memakan waktu hitungan menit sampai Baekhyun akhirnya tak tahan lagi. Debarannya yang cepat menjadikan napasnya memburu dan rasanya begitu menyesakkan, sementara Sehun terus menciumnya. Dengan napas terengah, Baekhyun menarik diri, menatap wajah tampan Sehun. Dia merasakan rasa hangat mengalir ke muka dan ia sangat yakin kalau warna pipinya sekarang menjadi sangat merah. Rasa malu dan canggung menyergap dan ia serentak bangun dari pangkuan Sehun.

“A-aku ke kamar,” gumamnya gugup kemudian berlalu dari kamar Sehun.

Baekhyun melangkah lebar menuju kamarnya sendiri dan menghempaskan tubuh ke atas kasur. Telentang sambil menutup muka dengan kedua tangan. Jantungnya masih sangat sulit dikendalikan, terus berdebar hingga melemaskan seluruh otot tubuh. Bayangan ciuman itu terus memenuhi benaknya, membuat darahnya tak berhenti berdesir.

Di pihak lain, Sehun masih belum beranjak dari kursi, duduk termangu sambil menggigit bibir. Dia merasa sedang bermimpi. Bisa mencium pemuda yang ia cintai rasanya begitu mendebarkan sekaligus menyenangkan. Terus terang dia tidak pernah menyangka kalau malam ini dia berhasil mencium Baekhyun. Keinginan yang dari dulu sangat ingin ia lakukan dan balasan Baekhyun sangat di luar dugaannya hingga rasanya ia sulit berhenti. Dadanya membengkak oleh rasa senang, masih berdegup sangat kencang hingga ia harus menarik napas dalam berkali-kali.

Sehun bangun dari kursi, mendekati tempat tidur dan terhempas dengan lemas ke atas kasur. Dia sangat ingin memeluk Baekhyun saat ini. Meski tidak sampai terjadi hal yang jujur saja sangat ia inginkan, setidaknya dia bisa memberikan pelukan hangat dan tertidur bersama melewati malam nan dingin. Tetapi dia mencoba mengerti kenapa Baekhyun melarikan diri ke kamarnya. Dia pun mengakui keadaan mereka yang canggung hingga bingung sendiri harus bersikap seperti apa. Akhirnya Sehun hanya memeluk guling dan mencoba untuk tidur meski bayangan mendebarkan itu sulit ia hilangkan.

Tetapi nyatanya, kondisi canggung di antara mereka terus berkelanjutan. Ketika pagi nan dingin menyambut, menggantikan suasana malam yang gelap, dua pemuda yang sempat saling mengecap rasa itu menjadi jauh. Entah siapa sebenarnya yang menghindar karena sejak pagi itu Baekhyun selalu berangkat ke kampus lebih dulu menggunakan mobilnya.

Sehun berpikir kalau hal itu hanya sementara, tetapi ketika hari-hari selanjutnya hal sama yang dilakukan Baekhyun membuatnya berpikir. Perilaku Baekhyun pun menjadikan pikiran negatifnya mendominasi otak ditambah perasaannya yang kacau setelah malam itu. Dengan tindakan Baekhyun yang terus menghindar, dia menduga bahwa pemuda itu tidak menyukai hal yang sempat terjadi di antara mereka. Entah pemuda itu menyesal atau justru membenci dirinya.

𝑻𝒆𝒏𝒅𝒆𝒓 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐡𝐮𝐧𝐛𝐚𝐞𝐤]Where stories live. Discover now