"Reksa, ke markas!." Angkasa menepuk pundak Reksa yang membuatnya terkejut.
Lelaki itu hanya menghela nafasnya berat, entah apa yang ada di pikirannya saat mengetahui Aluna yang ditinggalkannya tadi di rumah kini menjadi pemenang pertandingan yang seharusnya itu adalah pertandingan miliknya.
Nama Aluna yang menang pertandingan melawan Arzen langsung tersebar di media sosial mana saja dengan sebuah foto paparazzi dari seseorang dengan angel yang benar-benar bagus.
Sementara dengan Arzen, lelaki itu sudah tidak terlihat di kerumunan karena semua ucapan yang penuh dengan kesombongannya itu malah membuatnya berbalik malu, semua teman-temannya mengeluh kepadanya yang akhirnya membuat dirinya kembali ke rumahnya. Selamat tidur dan mimpi indah Arzen:)
🐺
Reksa duduk diam sambil memainkan ponselnya, chat ataupun panggilan telefon yang tidak dibalas Aluna membuat lelaki itu mengacak rambutnya frustasi. Zion yang melihat Reksa langsung duduk di dekatnya.
"Kenapa lo?." Tanya Zion.
"Setelah kejadian tadi lo masih nanya gue kenapa?." Balas Reksa.
Zion hanya mengedarkan pandangannya dan langsung menangkap dua orang gadis yang memasuki markas mereka itu. "Lo mikirin cewek sana?." Ucapnya yang mengalihkan pandangan Reksa.
Reksa melihat Aluna dan Clara yang langsung disambut oleh teman-temannya yang lain. Perasaan lelaki itu seketika terasa tenang saat melihat gadis yang membuatnya khawatir kini datang dengan sendirinya bersama dengan pacarnya.
"THE WOLVES!." Teriakan yang menggema itu mengundang atensi semua yang ada di markas utama tersebut.
Markas utama The Wolves sangat besar sehingga bisa menampung berapa ribu orang sekalipun, gedung yang dijadikan markas oleh anak-anak tersebut adalah hasil dari kegabutan Reksa yang bingung ingin menampung anak-anak The Wolves kemana, karena markas pertama mereka kecil, dirinya pun mengusulkan untuk membangun sebuah markas bertingkat dan besar disebuah lapangan yang sudah tidak terpakai.
Mereka seperti magnet yang ditarik, semuanya langsung berkumpul ke arah suara tadi. "Keknya bakal buka Gen3 nih." Bisik Gevan kepada Egar.
Redrico Altegion, ketua umum dan juga ketua dari Gen1 itu duduk di tempat duduk tepat di depan anak-anak The Wolves lainnya.
"Arzioniel Davian Maheswara." Panggil Rico yang langsung membuat Zion menuju kepadanya.
Setelah Zion duduk tepat di dekat tempat duduk Rico, lelaki itu terlihat membuka ponselnya. "Artalunara Neptuna Veldemoon." Panggilnya yang kemudian menaruh kembali ponselnya.
Aluna yang dipanggil pun seketika mengalihkan tatapan semua anak-anak The Wolves lainnya, sahut-sahutan mereka terdengar saat melihat jaket miliknya sama persis seperti milik Zion dan juga Rico, tidak perlu ditanya lagi, ketua dari Gen3 sudah di ketahui tanpa membuat penasaran mereka di sana. Tapi kenapa seorang gadis?.
"Mohon atensinya The Wolves!." Ucap Rico yang mengheningkan suasana di sana. Pandangannya pun teralihkan kepada Zion yang sudah dimengerti oleh Zion apa maksudnya.
Zion berdiri dari duduknya. "Baik teman-teman, malam ini adalah pembukaan Gen3 untuk The Wolves, dan mungkin tidak ada rasa penasaran atau kejutan kepada kalian tentang siapa ketuanya." Ucap Zion yang beralih memandang Aluna.
YOU ARE READING
I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]
Teen FictionGevania Rovaline, seorang gadis yang dijuluki Ice Princess karena raut wajahnya yang tidak pernah berekspresi dalam keadaan apapun, gadis itu terkenal menakutkan oleh seantero sekolah karena sifatnya tersebut. Tidak ada yang berani mendekat karena t...
INH-09 : BERTEMU ZEVA
Start from the beginning
![I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]](https://img.wattpad.com/cover/349840660-64-k132742.jpg)