I'M NOT HER! [Transmigrasi Geva]

INH-09 : BERTEMU ZEVA

Dua orang yang menjadi pusat perhatian semua penonton yang ada di sana kini stay di garis start, Aluna memainkan gas motornya yang menghasilkan sorakan dari anak-anak The Wolves, Arzen yang melihat itu tidak mau kalah, lelaki itu pun mengundang sorakan dari teman-temannya.

Seorang gadis seksi berdiri di depan keduanya menjadi pemandu mereka untuk bersiap, setelah hitungan ketiga dan bendera di lepaskan, keduanya pun melaju secepat mungkin yang membuat orang-orang bersorak-sorak untuk keduanya.

Aluna dengan santai membiarkan Arzen mendahuluinya beberapa meter yang membuat Reksa menggertakkan giginya saat melihat di layar monitor yang memperlihatkan situasi keduanya.

"Bersenang-senanglah sayang, kau akan lihat setelah ini." Ucap Aluna yang langsung menancap gasnya.

Dengan kecepatan penuh, akhirnya Aluna yang memimpin pertandingan, ketegangan dari penonton pun tak lepas karena keduanya, bahkan anak-anak The Wolves yang ada di sana berteriak sesuka mereka karena gadis itu memberikan gambaran kemenangan untuk mereka.

Arzen berusaha untuk melampaui gadis itu, namun garis finish sudah berada di depan, tidak ada harapan, Aluna benar-benar memenangkan pertandingan itu dengan free style saat melewati garis finish.

"Brengsek!." Arzen memukul motornya karena kalah dari seorang gadis yang telah dianggapnya bukanlah tandingannya.

Orang-orang yang ada di sana pun mengerumuni keduanya, anak-anak The Wolves menuju kearah Aluna dengan niat ingin ber-tos dengannya, namun mereka menyadari kalau dirinya adalah seorang gadis.

Ditengah keramaian dan sorak-sorakan untuk kemenangannya, Aluna masih membuat orang-orang penasaran dengannya, dan bertanya-tanya siapa sebenarnya orang yang berada dibalik helm dan menggantikan posisi Reksa malam ini.

Tidak ingin membuat penasaran, gadis itu hendak membuka helmnya yang membuat Arzen seketika menyuruh teman-temannya untuk menyingkir agar tidak menghalang penglihatannya. Namun, sebelum itu dirinya membuka jaket oversize nya yang langsung membuat anak-anak The Wolves terbelalak terutama ketua Gen1.

Saat jaket oversize nya terbuka, terlihat jelas nama 'Artalunara', gadis itu pun membuka helm-nya perlahan, betapa terkejutnya mereka yang ada di sana saat melihat seorang gadis dibalik helm itu, Reksa meneguk ludahnya susah saat melihat pemandangan di depannya, Arzen dengan susah mengalihkan pandangannya, Angkasa yang tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Zion yang terdiam tanpa sepatah kata pun, dan anak-anak The Wolves lainnya yang sangat terkejut melihat kalau gadis yang barusan memenangkan pertandingan itu adalah Aluna.

Aluna turun dari motornya dan menghampiri Arzen. gadis itu mengulurkan telapak tangannya tepat di depan Arzen. "Hadiah taruhannya?" Ucap gadis itu.

Seorang lelaki langsung meletakkan sebuah amplop berwarna cokelat yang diketahui Aluna jika isinya adalah uang, meskipun Aluna tidak menginginkannya tetapi taruhan tetaplah taruhan menurutnya, karena melawan Arzen pun membutuhkan tenaga.

"Sorry boy, lo bukan tandingan gue, dan lo pikir bakal dapatin gue? Jangan harap!." Ucap Aluna meninggalkan Arzen yang terdiam tanpa bisa berkata-kata itu, lidahnya benar-benar kelu untuk sekedar berucap.

Aluna pun kembali ke tempat Reksa dan teman-temannya. Gadis itu meletakkan amplop diatas motor Reksa dengan kasar. "Impas! Lain kali bilang sama lawan lo bahan taruhannya bukan manusia, tapi sertifikat rumah biar lebih ada untungnya." Ucapnya kepada Reksa yang kemudian melenggang pergi begitu saja tanpa ada seorang pun yang menahannya.

Sifat dan cara bicara Aluna benar-benar berbeda, ini adalah sifat ketiganya yang baru dibukanya kepada Reksa dan teman-temannya yang lain, Reksa benar-benar terpaku dengan tatapan kosong meskipun ditengah keramaian.