Wednesday, 24th June 2015

4K 385 8
                                    

Aku bermain ponselku sepanjang koridor ke lobby

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Aku bermain ponselku sepanjang koridor ke lobby. Aku dan kedua temanku memang ingin pulang ke rumah kami masing-masing.

Dan tentu saja kau tau apa yang aku lakukan dalam ponselku.

Omegle.

Game ini benar-benar membuatku gila.

You're chatting with a random stranger. Say hi!

Stranger : hii

You : wazzup?

Stranger : Just waiting for someone.

You : your girlfriend eh?

You : tunggu. Kau laki-laki 'kan?

Stranger : ahaha yes I am.

Stranger : well, sebenarnya calon pacar sih.

You : so, kau akan menyatakan perasaanmu hari ini?

Stranger : Sebenarnya aku sudah menyatakannya.

Stranger : tetapi ia sedang mencari seseorang dalam aplikasi Omegle ini.

Kok sama sekali kisahnya denganku?

You : Well, good luck. Semoga lelaki itu sebenarnya kau.

Stranger : I hope so.

You : kau memangnya sedang menunggu dia dimana?

Stranger : depan sekolahnya. Haha.

"Aduh." Aku meringis dan melihat sinis kearah Abby yang menepukku.

"Apa?" tanyaku.

"Prince charmingmu menuggumu di depan mobilnya," ucap Abigail sambil menunjuk ke arah seorang lelaki bermata biru.

Aku pun mengerjapkan mataku berkali-kali. Ivory menoyor kepalaku.

Kenapa aku selalu dibully?

Aku berdecak kesal. "Apa?"

"Ia menunggumu, bodoh."

Aku memutar mataku dan berpamitan dulu dengan orang Omegle itu.

You : Hey, aku harus bertemu seseorang dulu. Semoga kita bertemu lagi. Jika beruntung, haha.

Stranger : maybe. Kau tau kan kalau bertemu di Omegle itu susah?

Aku terkekeh.

You : Oleh karena itu, aku bilang kalau beruntung.

Stranger : well, bagaimana jika kita sama-sama bermain Omegle, gunakan interests : CheekyN

You : mengapa harus CheekyN?

Stranger : karena itu tidak mungkin digunakan banyak orang. Dan N itu inisial namaku.

You : jadi kau mengaku dirimu Cheeky?-_-

Stranger : shut up. Perempuanku sudah di Lobby.

Stranger has disconnected.

"Hey cepat," omel Abby.

"Sebentar."

"Omegle lagi huh?" tanya Ivory. Aku mengangguk walaupun mataku masih tertuju pada ponselku.

"Seharusnya aku tidak memberi tau tentang aplikasi itu." Ivory memutar matanya.

Aku memutar mata dan menghampiri Nash.

"Hi," ucapku canggung.

"Hi. Let's hang out." Nash membuka pintu mobilnya untukku.

Omegle → Nash GrierTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon