24. different life

18.2K 1.1K 67
                                    


15/03/2024

Depresiasi berat, itu yang dialami oleh Gabriel. Tanpa diketahui oleh siapapun, dia selalu melukai lengan kirinya dengan benda tajam. Hal itu digunakan untuk mengurangi sedikit rasa sakit, yang dia rasakan setiap kali mengingat Bella. Bahkan Gabriel yang dulunya sangat membenci tato kini membuat beberapa tato di tubuhnya. Itu juga dia lakukan untuk mendapatkan rasa sakit, kadang Gabriel juga meminta beberapa orang untuk memukuli dirinya.

Sekarang apapun yang dilakukan oleh Gabriel hanya sesuatu yang membuatnya sakit. Dia ingin melampiaskan semuanya agar bisa merasakan sakit yang istrinya rasakan dulu. Meskipun semua itu tidak ada gunanya namun, Gabriel tetap melakukan hal yang sama setiap harinya. Dia berpikir setidaknya hal itu bisa mengurangi rasa bersalahnya pada Bella.

Gabriel segera melemparkan pisau kecil yang tadi ia pegang, karena mendengar tangisan Noah. Meraih tisu basah untuk membersihkan darah yang ada di tangannya. Pembalut luka di tangan kirinya dengan asal agar darahnya tidak mengenai Noah.

"Hei, anak ayah, kenapa kau menangis? Apa kau lapar?" Tanyanya dengan suara lembut.

Dengan pelan Gabriel mengangkat sang putra dan memeluknya erat. Setiap melihat Noah membuka mata atau menangis, Gabriel akan semakin merasa ketakutan. Dia selalu dibayang-bayangi dengan mimpi, di mana Noah sangat membencinya dan memilih untuk pergi mencari sang ibu. Beberapa hari ini Gabriel sering kali didatangi mimpi buruk. Mungkin karena dia terlalu banyak berpikir tentang keberadaan istrinya.

"Kau harus berjanji pada ayah, jika kau akan bertahan sampai ayah bisa menemukan ibu nanti. Ayah berjanji akan memberikan keluarga lengkap untukmu, dan pelengkapnya hanya ibumu." Bisik Gabriel, mungkin Noah juga merindukan sosok ibu di sampingnya. Buktinya bayi tampan yang akan memasuki usia 1 tahun itu selalu tenang, setiap kali Gabriel berbicara soal Bella.

Selama ini Gabriel benar-benar mengurus Noah sendiri, bahkan dia tidak mau mempekerjakan seorang pengasuh untuk menjaga putranya. Jadi sang ibu satu-satunya orang yang membantu gabel untuk menjaga Noah.

Ya, Nyonya Miranda Alexander wanita yang selalu sibuk dengan segala pekerjaannya. Kini memilih untuk tidak melanjutkan menjadi seorang pengusaha. Dia memilih untuk berada di rumah dan menjaga cucu semata wayangnya. Miranda berjanji akan membantu Gabriel untuk menjaga Noah dengan baik.

"Gabriel, darah apa ini?" Miranda tampak terkejut, saat masuk ke dalam kamar putranya melihat ada darah berceceran di lantai.

Gabriel yang baru saja meletakkan Noah ke dalam box bayi menoleh. Dia lupa untuk mengunci pintu agar tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke dalam kamarnya.

"Apa kau melukai dirimu sendiri?" Tanya Miranda dengan suara tegas.

"Aku hanya tidak sengaja melukai denganku, ibu tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja." Jawab Gabriel dengan santai.

Miranda menggelengkan kepalanya pelan, dia tahu Gabriel tengah berbohong. Selama ini putranya sering pulang dalam keadaan mengenaskan. Jadi bukan hal kecil bagi putranya untuk melukai dirinya sendiri. Berjalan perlahan lalu menata putranya dengan dalam. Miranda memegang kedua pergelangan tangan Gabriel.

"Tolong jangan terus-menerus melukai dirimu sendiri, ibu tidak sanggup melihat kau terus mendapatkan luka." Pinta Miranda dengan suara pelan.

"Ibu, apa yang kau bicarakan. Aku tidak melakukan apapun, jangan khawatir." Kata Gabriel, tampak biasa saja.

Miranda membuang nafas pelan, dia tahu jika putranya tidak akan berkata jujur dan akan selalu melukai dirinya sendiri. Gabriel bukan tipe orang yang mudah menceritakan segalanya pada orang lain.

because of my stupidityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang