23. he's really gone

18.4K 1.2K 72
                                    




14/03/2024

Gabriel menatap kedua sahabatnya dengan tatapan sendu, ia sangat terpukul saat tidak mendapatkan sedikitpun informasi tentang istrinya. Semua orang yang sudah dia sebar untuk mencari di mana keberadaan Bella, tak kunjung memberikan hasil yang memuaskan. Bahkan orang-orang dari kedua sahabatnya juga tidak bisa memberikan sedikit saja informasi yang dia harapkan. Wanita itu benar-benar pergi seperti ditelan bumi.

"Saya rasa ada yang membantu Nyonya Bella, untuk melancarkan rencananya." Gabriel dan kedua temannya, menatap Thomas secara bersamaan.

"Dari semua jejak yang kita cari tidak ada satupun memberikan sedikitpun tanda-tanda keberadaannya. Nyonya Bella terakhir masuk ke salah satu toko baju yang ada di dalam mall, dan setelahnya tidak pernah terlihat lagi. Jadi kemungkinan, nyonya Bella mendapatkan bantuan dari seseorang yang memiliki power besar." Jelas Thomas.

"Apa mungkin Jonathan?" Gumam David, bukan tidak mungkin jika adik Gabriel sendiri yang membantu Bella. Mengingat pemuda itu sangat menyayangi Bella dan selalu menjaga kakak iparnya dengan sangat baik.

"Aku sudah menyelidiki Jonathan dan juga Jolie, mereka tampaknya tidak mengetahui apapun tentang keberadaan Bella." Beritahu Bryan.

"Sebelumnya aku mau minta maaf padamu Gabriel, aku sengaja menyelidiki mereka karena ingin tahu apakah mereka yang menyembunyikan Bella. Namun saat aku meminta beberapa orang untuk menyelidikinya, mereka mengatakan jika Jolie dan Jonathan tidak mengetahui tentang Bella. Bahkan mereka sengaja pindah ke negara yang berbeda karena ingin menenangkan diri atas kepergian bela yang tiba-tiba. Dan sepertinya Jolie berusaha menutupi kesedihannya dengan sangat baik. Namun saat berada di kamarnya gadis itu hanya menangis dan memikirkan keadaan kakak tersayangnya." Jelas Bryan, dia harus menjelaskan pada Gabriel jika sudah tidak sopan karena mencurigai kedua adik dari sahabatnya sendiri.

"Jika mereka tahu keberadaan Bella, dan mereka yang menyembunyikan istriku. Hal itu tidak menjadi masalah besar untukku, karena setidaknya aku tahu di mana keberadaannya. Tapi sekarang kita tidak memiliki sedikitpun informasi tentang Bella, bagaimana keadaan wanita itu, Apakah dia bisa hidup dengan baik di luar sana tanpa membawa uang yang aku berikan." Dilihat dari cara bicaranya, sepertinya Gabriel sudah menyerah untuk mencari di mana keberadaan sang istri.

Dia tampak lesu dan tidak bersemangat, apalagi sekarang kondisi tubuhnya terlihat sangat berbeda. Sepertinya Gabriel mengalami banyak penurunan berat badan.

"Kalian pulang lah, sudah malam pergilah istirahat." Gabriel segera beranjak dari sana dan pergi begitu saja.

Sekarang tempat favoritnya adalah kamar sang istri, dia akan menghabiskan banyak waktu di dalam kamar itu untuk mengobati rindunya pada Bella. Dan setiap kali memasuki kamar itu air matanya pasti akan terjatuh begitu saja. Ada begitu banyak rasa sakit yang menyerangnya secara bersamaan.

"Kau menang Bella! Kau berhasil membuatku menjadi seperti ini, Apakah aku benar-benar tidak akan bisa bertemu denganmu lagi?" Kami menatap bingkai foto yang ada di atas nakas samping tempat tidur istrinya. Dia memasang foto itu beberapa hari yang lalu, satu-satunya foto yang dia miliki, dan satu-satunya foto yang dia dapatkan sendiri. Di mana foto itu selama ini adalah satu-satunya gambar yang ada di ponselnya.

Gabriel mendapatkan foto itu saat pergi ke toko bunga untuk membeli bunga lili kesukaan mendiang neneknya. Saat itu dia memilih bunga sendiri karena akan pergi ke makam sang nenek. Di sanalah dia bertemu dengan Bella untuk pertama kalinya, dan entah kenapa dia malah memotret gadis yang baru pertama kali dilihatnya. Bella bahkan tidak tahu keberadaan Gabriel di toko bunga itu, karena dia terlalu asik memilih beberapa bunga.

"Kau adalah satu-satunya yang berhasil membuatku seperti orang gila, dan kau juga satu-satunya orang yang ku jaga dengan begitu banyak pengorbanan. Tapi aku begitu bodoh hingga tidak sadar jika pengorbananku sangatlah menyakitimu, Aku sungguh menyesal dengan semua yang terjadi. Tolong maafkan aku yang tidak bisa melindungimu dan memberikan rasa aman padamu selama ini!" Gabriel mencium bingkai foto itu dengan pelan, seakan dia mencium Bella.

because of my stupidityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang