11. let's get a divorce (2)

28.2K 1.1K 20
                                    

26/12/23

Bella menatap tangannya yang sudah dia obati, ternyata luka pada tangannya cukup mengerikan. Dan ia baru sadar jika luka itu juga sangat besar. Sudah 3 hari ini luka itu berada di tangan kirinya, dan baru kali ini ia sadar jika lupa yang ada pada teman pasti akan meninggalkan bekas.

"Kakak Bella ku yang cantik, lihatlah ini aku membawa siapa,"

Bella menunggu mendongakkan kepalanya menatap wanita cantik yang tengah tersenyum padanya. Ia segera beranjak dari duduknya dan menghampiri wanita itu lalu memberikan pelukan hangat.

"Aku sangat merindukanmu Cassie," katanya sembari mengelus pelan punggung sepupu dari suaminya itu.

"Aku juga sangat merindukanmu Bella, bagaimana kabarmu? Aku dengar tanganmu terluka cukup parah karena air panas." Cassie meraih tangan kiri Bella dan menatap luka itu kaget.

"Astaga bagaimana bisa sampai seperti ini, apa yang kau pikirkan hingga tanganmu sampai seperti ini Bella?" Tanya Cassie khawatir.

Seperti biasa, Bella akan menunjukkan senyum manisnya agar tidak membuat orang lain khawatir dengan keadaannya.

"Luka ini bahkan tidak terasa sakit sama sekali, jangan khawatir nanti juga akan sembuh." Ujar Bella dengan nada lembut.

"Oh, iya. Bagaimana apa sudah ada bayi di sini?" Tanya Bella, guna mengalihkan pembicaraan tentang luka di tangannya.

Cassie tersenyum lebar lalu mengangguk, memberikan jawaban bahwa ia sudah hamil. Sudah 4 bulan pernikahan Cassie, dan wanita itu sempat merasa sedih karena tak kunjung hamil. Namun satu minggu yang lalu ia dinyatakan hamil oleh dokter setelah merasa kurang sehat.

"Wah, selamat. Semoga dia akan terlahir dengan selamat ke dunia ini dan menjadi kebanggaan kita." Doa Bella dengan tulus.

"Terimakasih aunty, Aku akan segera lahir dan menjagamu saat besar nanti. Agar tidak ada siapapun yang berani menyakiti hatimu." Cassie menjawab dengan mengubah nada suaranya seperti anak kecil, seakan anaknya lah yang menjawab doa dari Bella.

Dalam hatinya Bella sangat iri dengan Cassie, Karena wanita itu sangat dicintai oleh sang suami. Dan semua keluarganya mengharapkan kehadiran anak yang tengah dikandung oleh wanita itu. Berbeda sekali dengan dirinya dan calon anaknya dulu. Jika anak Cassie sangat dinantikan kelahirannya, berbeda dengan anak Bella yang tidak diakui bahkan tidak diharapkan untuk terlahir oleh semua orang. Hingga anaknya memilih untuk pergi meninggalkan dirinya, satu-satunya orang yang menantikan kehadiran anak itu.

"Nyonya makan malam sudah siap, Tuan Gabriel dan yang lainnya sudah menunggu di ruang makan." Melly memberitahu.

Bella yang sejak tadi asik duduk sendirian di kursi pinggir kolam renang terpaksa beranjak dari sana. Sebenarnya ada banyak keluarga besar Gabriel datang, hal itu membuat Bella tidak ingin masuk ke dalam rumah. Ia benar-benar merasa tidak pantas bergabung dengan keluarga Alexander yang terhormat. Jadinya beralasan sedang ada pekerjaan yang harus dia kerjakan, untuk menghindari keluarga Alexander.

"Melly, katakan pada Gabriel jika aku sedang kurang enak badan. Jadi katakan jika aku tidak bisa ikut makan malam bersama mereka." Kata Bella, terpaksa ia harus sedikit berbohong untuk menghindari keluarga Alexander.

Ia tidak sepenuhnya berbohong karena kepalanya benar-benar terasa berat. Dan jika bertemu dengan seluruh keluarga Alexander di meja makan pasti kondisinya akan semakin memburuk. Jadi lebih baik ia menghindar dari mereka semua.

"Baik nyonya, akan saya sampaikan. Kalau begitu saya permisi," pamit Melly.

Melly kembali ke ruang makan lalu berdiri di samping Gabriel, untuk memberitahu bahwa Bella tidak bisa ikut bergabung makan malam bersama mereka. Setelahnya Dia segera pamit undur diri untuk melanjutkan pekerjaan yang lain.

because of my stupidityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang