20

1.5K 26 4
                                    

"Assalamualaikum"ucap akhsal dan zarah secara bersamaan ketika memasuki ruang perawatan yang sangat luxury itu membuat mereka jadi pusat perhatian.

"Waalaikumsalam"jawab serentak penghuni di dalamnya.

"Kalian dari mana perasaan dari tadi gak ada?"tanya Harun pada putra dan menantunya.

"Kami dari ruangan kerja zarah pah, tadi zarah ada sedikit pekerjaan" jawab zarah kemudian zarah menyalimi Harun di susul akhsal yang juga ikut menyalimi dan mencium kedua pipi sang ayah.

"Oh.. gitu yah Salim dulu sama pak Hendrawan sayang kebetulan beliau juga rekan bisnis papah"Lalu mereka menyalimi Hendrawan dan terakhir menyalimi dan mencium pipi Rani yang sedang duduk di sofa bersama Ayra.

"Mamahnya kakak, kakak rindu banget loh"akhsal memeluk manja sang mamah sambil menghujaninya dengan ciuman di pipi.

"Tadi marah-marah gak jelas sekarang udah rindu aja anak mamah ini"Rani membelai rambut sang putra sulung yang sedang bermanja di pelukannya.

Ayra merasa sedikit iri melihat ke hangatan keluarga Harun walaupun anak-anak mereka telah besar tetapi mereka tetap menghujaninya dengan banyak kasih sayang.

"Kamu bawa apa sayang?"tanya Rani pada menantunya yang tengah meletakkan beberapa paperbag di atas meja.

"Ini makan siang buat kita semua mah,kebetulan ini sudah siang makanya zarah dan kakak beli buat makan siang kita bareng-bareng"jelas zarah.

"Duh kamu memang sayangnya mamah yang paling pengertian sayang"zarah tersenyum manis menampilkan kedua lesun pipinya membuatnya terlihat sangat cantik mendengar pujian ibu mertuanya itu.

"Gak cuma kakak sayangnya mamah titik"timpal akhsal membuat semua orang tertawa gemas akan tingkah si sulung.

"Kakak kakak"Harun geleng-geleng kepala melihat sifat putranya yang sangat manja pada sang istri.

*
*
*
*

Hari ini adalah hari dimana akhirnya Hendrawan kembali menghirup udara luar setelah hampir seminggu terkurung di rumah sakit.

Hendrawan melihat anaknya yang sibuk dengan telponnya sambil sesekali mengangkat telpon yang masuk sepertinya itu dari tempat agensi yang menawarkan kerja sama dengan anaknya walaupun anaknya itu masih kuliah.

"Kamu jangan terlalu sibuk nak, kamu pasti capek hampir seminggu menemani papi di rumah sakit istirahatlah sebentar"kata Hendrawan membuat Ayra mengalihkan pandangan kepada sang ayah.

"Ayra banyak tugas yang tertinggal Pi terus brand brand yang mengontrak Ayra untuk pembuatan iklan produk udah ngebet banget"zarah menyugar rambutnya kebelakang ia merasa sangat pusing dan lelah saat ini.

"Maafin papi yah nak, papi udah repotin membuat kamu tambah sulit" Hendrawan menatap sendu anaknya yang terlihat sangat lelah itu.

"Papi bilang apasih, cuma papi satu-satunya orang tua Ayra yang tertinggal jadi Ayra akan melakukan apapun untuk papi, lain kali papi gak boleh bilang gitu!"protes Ayra.

"Terimakasih sayang papi selama ini abai sama kamu dan lebih mentingin kerja dan lupa ternyata papi masih memiliki malaikat kecil yang akan menemani hidup papi"air mata Hendrawan meluncur bebas disaat mengingat dirinya yang gila kerja dan seringkali mengabaikan sang putri yang lebih membutuhkan dirinya di saat sang istri telah meninggal karena sakit keras saat Ayra berusia 5 tahun.

"Ayra sayang papi"Ayra lalu berhambur ke pelukan sang ayah.

Mereka berpelukan meluapkan semua keluh kesah mereka selama ini.

*
*
*
*

Di ruang dapur rumah keluarga Harun terdapat dua manusia berbeda jenis tengah sibuk dengan masakannya.

AkzaraWhere stories live. Discover now