15

2.4K 34 0
                                    


"Masih sakit gak sayang"tanya Rani yang berdiri di samping brankar putra bungsunya sambil tangannya mengelus rambut farel yang tengah memeluk pinggangnya.

"Gak, cuma perih dikit"balas farel menduselakan wajahnya di ceruk leher sang mamah.

Farel dan akhsal memang anak yang manja pada orang tuanya bedanya jika farel hanya di hadapan orang tuanya ia akan bermanja sedangkan akhsal dimanapun yang hatinya inginkan.

Keadaan farel hanya terdapat luka-luka kecil saja serta luka di keningnya yang cukup dalam sehingga kepalanya di perban.

Wajah farel yang luka di beri plester-plester luka kecil membuat wajahnya terlihat lucu.

Rumah sakit yang di tempati farel adalah rumah sakit milik zarah hadiah dari akhsal ketika 6 bulan pernikahan mereka rumah sakit itu di bangun tentu saja menggunakan uang Harun sebab akhsal tidak memiliki uang sebanyak itu hehehe.

"Mah..."panggil farel suaranya tenggelam di lekukan leher sang mama.

"Kenapa dek"sahut Rani mengelus sayang rambut anaknya yang sedang menduselkan wajahnya di lekukan leher Rani.

"Papah mana...?"tanya nya lagi mencari keberadaan sang papah yang sedari tadi tidak memunculkan wajahnya.

Sembari mengelus rambut anaknya Rani menjawab"di ruangan sebelah tempat orang yang kecelakaan bareng adek".

"Mah...."panggil farel lagi wajahnya masih setia ia tenggelamkan di Ceruk leher mamahnya.

"Iya sayangnya mamah..."gemas Rani mencubit pelan pipi farel.

"Adek yang nabrak orang itu mah...."ujar farel lemas.

"Iya mamah tahu dan mamah gak akan membenarkan kesalahan adek itu"ujarnya dengan tegas walaupun suarang tetap lembut.

"Maafin adek mah, adek janji gak bakal minum-minuman haram itu lagi itu yang pertama dan yang terakhir"ucap farel sendu wajah ia dusel-duselkan di lekukan leher sang mamah.

"Iya sayang~"kata Rani mencium kecil kepala anaknya.

Brakk!!

"Samlekkomm"teriak akhsal membuka keras pintu ruang perawatan farel.

Rani dan farel di buat terjengit kaget akan perbuatan si sulung sedangkan zarah yang berada di belakang akhsal menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku akhsal yang tidak pernah berubah kekanak-kanakan.

"Astagfirullah kakaaakk!!"Rani menekan suaranya ia sungguh terkejut akan tingkah anak sulungnya.

Sedangkan farel memasang ekspresi datar melihat kelakuan kakaknya lalu kembali menenggelamkan kepalanya di Ceruk leher mamahnya.

"Hehehe mamahnya kakak jangan marah-marah dong nanti cepat tua"akhsal menyengir lalu memeluk sang mamah dan mencium pipi Rani beberapa kali yang sudah menjadi kebiasaan mereka sedari dulu.

"Kakak gak boleh kayak tadi itu membuat orang ruangan lain terganggu"nasehat Rani pada anak sulungnya yang sangat-sangat manja itu.

"Hehehe iya mamahnya kakak sayang"lalu kembali mencium pipi mamahnya berulang kali.

Sedangkan zarah meletakkan barang belanjaan mereka di nakas samping brankar farel lalu berjalan menuju sang mertua yang tengah di apit kedua putranya.

"Apa kabar mah"sapa zarah kemudia mencium tangan Rani dan mencium pipi kanan Rani bekas ciuman akhsal tadi.

"Sehat sayang kamu gimana kabarnya, liburannya lancar kan ?, tapi maaf ya sayang kalian harus pulang sekarang"seru Rani mencium pipi sang menantu.

"Gakpapa mah"zarah memberikan senyuman manis hingga kedua lisun pipinya nampak.

AkzaraWhere stories live. Discover now