18

1.6K 26 0
                                    

"udah ya.."zarah mengusap pipi akhsal yang basah.

"Hiks gimana dong air matanya kakak hiks gak mau henti"akhsal berusaha menghentikan tangis nya sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher istrinya.

"Ululu cayang"zarah mengusap punggung akhsal hingga tenang.

Secara perlahan tangis akhsal mereda "tapi kakak belum maafin yayang!".

"Yaudah kalau gak di maafin, aku tinggal nih?, ada yang mau aku kerjain di atas"zarah lalu berdiri dan berjalan meninggalkan akhsal yang sedang merajuk.

"Ikut~"akhsal berlari mensejajarkan langkahnya dengan sang istri sambil menggandeng tangan.

Zarah mengulum senyum sekilas karena sang suami yang tak bisa marah lama padanya.

"Udah di maafin nih?"ucap zarah dengan senyum menggoda.

"Iya ih!"akhsal mengerucutkan bibirnya kesal karena gak bisa marah terlalu lama pada zarah.

Zarah yang gemas melihat bibir suaminya yang tengah manyun lantas mencapitnya"gak usah gini bibirnya yang ikshlas".

"Iya sayang~ kakak udah maafin"akhsal memberikan senyum terbaiknya yang di balas senyum manis oleh zarah hingga menampilkan kedua lesun pipinya.

Membuat akhsal gemas sekaligus geram karena banyak orang di taman itu yang tengah melihat mereka terutama zarah yang sedang tersenyum manis.

"Gak usah senyum yayang jelek".

Senyum zarah luruh seketika menampilkan wajah masam"Jelek aja kakak klepek-klepek".

"Mana ada, yuk cepat"akhsal menampilkan wajah datar lalu berjalan cepat menuju ruangan istrinya di lantai paling atas rumah sakit sambil bergandengan tangan.

"Nyebelin!".

****

Akhsal duduk sambil fokus ke tabnya di sofa ruangan zarah di rumah sakit itu.

Rumah sakit yang dulu di hadiahkan akhsal untuk zarah di enam bulan pernikahan mereka.

Sedangkan zarah tengah fokus pada berkas-berkas yang terlihat banyak di meja kerjanya dengan papan pengenal bertuliskan CEO RS. AZ. Family.

"Yang masih lama gak?"akhsal bertanya sembari berjalan menuju zarah yang tengah sibuk dengan berkas-berkasnya.

Zarah melirik akhsal yang berhenti tepat di sampingnya"masih banyak kak yang harus di kerjain kita kan baru aja cuti jadi kerjaannya numpuk"ucap zarah tanpa melihat akhsal yang bersandar di meja kebesarannya.

"Emang kakak gak kembali ke kantor? Nanti di marahin papah lagi loh"lanjut zarah.

"Gak mau sama yayang aja"akhsal menarik berkas di tangan zarah lalu mengangkat tubuh zarah kegendongannya dengan mudah.

"Eee.... Kak hati-hati"zarah melingkarkan kedua tangannya ke leher dan kedua kakinya ke pinggang akhsal membuat rok pendek setengah paha yang di gunakannya tersingkap hingga menampilkan sedikit dalamannya di bagian belakang.

Dengan sengaja akhsal meremas pantat zarah yang di hadiahkan pukulan di bahunya oleh zarah.

Akhsal menukar posisi zarah yang tadinya duduk di kursi menjadi dirinyalah yang duduk di kursi kebesaran zarah dengan zarah yang di letakkannya di atas pangkuannya.

"Nah gini baru benar"akhsal mengelus-elus paha zarah yang terekspos.

"Benar apanya, kerjaan akukan masih banyak kak~, kalau di tunda-tunda terus kapan jadinya"zarah mencubit gemas pipi suaminya yang putih mulus.

AkzaraWhere stories live. Discover now