14

1.2K 100 17
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN ...
TYPO BERTEBARAN...
SELAMAT MEMBACA....


Lius pun tersenyum senang akan kata-kata dan perlakuan Daddy nya itu dan ia memeluk erat tubuh kekar di hadapannya itu, namun matanya menampilkan kelicikan, saat melihat wajah Arge yang sudah dekat, ia ingin melihat bagaimana respon Arge.

Namun ekspektasinya tidak sesuai realita karena nyatanya Lius yang ingin melihat wajah iri Arge justru dihadapkan wajah yang datar dan acuh tidak peduli. Karena rencananya belum berhasil maka ia akan menambahkan sedikit bumbu di rencananya.

"Kak Allister, ayo kesini!" Ajaknya dengan anda yang dibuat-buat.

"Baby ngapain kamu ajak anak sialan itu, kan udah kakak bilang kalau kamu jangan deket-deket sama dia nanti kamu kena sial." Peringat Ghio.

"Kak Ghio jangan bicara kayak gitu, Kak Allister kan adik kakak juga, kalau kak Ghio bicara kayak gitu lagi Lius nggak mau bicara sama Kak Ghio selama satu minggu hmph!" Rajuk Lius.

"E-eh jangan dong kakak enggak bisa hidup tanpa bicara sama kamu walaupun itu cuma satu hari apalagi ini satu Minggu. Iya deh anak sia- eh Allister boleh deh ikut disini." Bujuk Ghio

"Bolehkah?" Tanya Lius dengan mata berbinar-binar.

"Iya boleh." Lembut Ghio sambil mengelus kepala Lius.

"Kak Allister! Ayo sini kita main bareng!" Seru Lius semangat.

"....."

Arge tidak hanya tidak menyahut bahkan tatapan matanya hanya lurus tanpa melirik maupun menoleh ke arah sumber suara karena yang dipikirannya sekarang hanyalah mengisi perutnya yang keroncongan dan menganggap suara di sekitarnya hanyalah anjing yang sedang menggonggong.

Melihat tingkah Arge yang terkesan acuh membuat Lius bersedih, membuat keluarga itu geram akan tindakan Arge karena telah membuat permata mereka bersedih.

"Hey! apa sekarang telinga lo tuli!?" Sentak Ghio.

"...."

Namun lagi-lagi ucapan Ghio hanya dianggap angin lalu, karena sudah tak tahan dengan tingkah tak tahu malu Arge, akhirnya dengan langkah lebar Ghio berjalan menuju Arge dan menghadangnya.

"Hey! Berani-beraninya Lo ngacuhin ucapan gue!" Bentak Ghio sambil menarik kerah baju Arge.

"...."

Lagi dan lagi ucapan Ghio tak dianggap dan hanya mendapatkan tatapan datar nan sedikit kosong dari Arge. Tatapan kosong itu membuat Ghio sedikit tersentak namun ia segera mengacuhkan pikirannya itu.

"Kalau punya mulut itu di jawab!" Bentak Ghio lagi.

"....."

"Lo-"

"Ghio sudahlah hentikan itu." Ucap Ken menghentikan tindakan Ghio dengan menepuk pundaknya.

"Tapi kak Ken anak sialan ini dengan beraninya mengacuhkan ucapanku." Protes Ghio tak terima.

"Aku tau, mungkin setelah menghilang selama 2 Minggu telinga dan mulutnya menjadi tuli dan bisu kan haha..." Ejek Ken.

"Hahaha...mungkin saja itu benar." Balas Ghio.

Arge yang dikatakan tuli dan bisu sebenarnya marah dan tidak terima namun sekarang prioritasnya adalah mengisi perut yang sudah sangat keroncongan namun dua anj- maksudnya dua manusia di depannya ini benar-benar mengganggu jalannya.

Tanpa menjawab sepatah kata pun akhirnya Arge hanya menggeser sedikit tubuhnya agar ia bisa lewat. Hal itu menyebabkan tawa Ghio dan Ken berhenti dan menyebabkan kemarahan pada diri mereka.

"Berhenti lo anak sial!" Teriak Ken akhirnya.

"...."

Arge tidak menuruti perkataan Ken dan tetap berjalan seperti biasa. Ken yang diacuhkan pun geram dan berlari mengejar Arge lalu menyeret pundak Arge kebelakang yang menyebabkan kresek yang berisi makanan yang dipesan Arge jatuh namun untungnya tidak tumpah keluar.

Melihat sebuah benda jatuh dari badan Arge membuat keluarga yang lain penasaran. Lalu akhirnya benda atau kresek itu diambil oleh Ken dan ia sedikit membukanya dan menyadari bahwa itu adalah makanan.

"Wah wah wah darimana lo punya uang buat beli makanan di luar?" Ejek Ken.

"Bukan urusan anda dan kembalikan makanan saya." Ucap Arge dengan formal dan nada yang dingin juga datar membaut semua orang yang mendengarnya terkejut karena Arge yang mereka tahu tidak bisa berbicara dengan lancar dihadapan mereka.

"Ha! kembalikan? enak aja. Lo makan enggak ajak-ajak gue, karena perbuatan Lo maka makanan ini buat gue." Ucap Ken seenaknya.

Melihat ucapan dan tingkah laku Ken membuat Arge yang tadi diam saja menjadi geram dan kini ia mulai sedikit melawan.

"Sepertinya ucapan saya tadi benar jika anda memang tidak tahu sopan santun." Ucap Arge biasa.

"Berani-beraninya lo bilang kalau gue enggak punya sopan santun yang ada elo kali yang enggak punya sopan santun." Balas Ken tak terima.

"Benarkah? Kalau begitu akan saya buktikan apakah saya atau anda yang tidak punya sopan santun. Pertama, saya sudah berbicara sopan pada anda namun apa jawaban anda, anda justru menjawab saya dengan nada tinggi dan tidak sopan, kedua, saya sudah meminta baik-baik pada anda untuk mengembalikan makanan milik saya namun anda justru ingin merebut makanan yang bukan milik anda, jadi apakah semua tindakan anda itu sudah sopan?" Jelas Arge panjang lebar dan dengan nada datar.

Ken yang mendengar itu marah dan mencengkeram kerah baju Arge membuat kresek makanan yang ia bawa terjatuh lagi, namun untungnya makanan di dalamnya tidak terjatuh keluar. Ken lalu memukul muka Arge.

Buak

Arge yang dipukul sedikit syok berbeda dengan orang-orang yang justru tersenyum mengejak melihat Arge dipukul oleh Ken. Namun dengan wajah datar dan tatapannya yang sedikit kosong, dengan cepat ia menguasai dirinya dan membebaskan dirinya dari cengkeraman Ken.

Ken yang melihat respon Arge hanya diam menunduk semakin marah dan ingin memukulnya lagi, namun kali ini tangannya berhasil dihentikan oleh Arge sebelum mengenai muka Arge.

Orang-orang yang melihat itu tentunya terkejut karena jika Arge yang biasanya maka ia hanya bisa pasrah dipukuli tanpa bisa melawan balik.

Arge yang merasakan rasa darah di mulutnya membaut badannya sedikit bergetar dan membuat pupil matanya membesar dan dengan perlahan ia mencoba mengusap sudut bibirnya menggunakan ibu jari miliknya dan benar saja ada noda darah di mulutnya.

Hal itu menyebabkan pupil matanya yang tadinya hanya membesar berubah menjadi merah, ia kini berubah menjadi seseorang yang haus darah.


BERSAMBUNG.........
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN.........
TERIMAKASIH.........

MYSTERIOUS BOY'S Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang