17

4.8K 315 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

.

.

.

Sesuai perkataan Edwin tadi kini ia dan Al sedang bermain ular tangga di ruang keluarga, dengan yang lain melihat mereka bermain.

"Adek curang kenapa abang ditendang mulu" protes Edwin karena sedari tadi ia selalu turun.

Al pun tertawa senang, "Kenapa abang nyalahin Al, abang sendiri yang ga bisa mainn"

Edwin mendengus mendengar perkataan adiknya itu dan mereka pun melanjutkan permainannya.

Ayyara yang sedari tadi melihat itu merasa panas apalagi atensi semua orang melihat kepada, "Daddy Ayya juga mau main~"

Abimanyu melihat kearah Ayyara dan berkata, "Ikut saja" Ayyara yang mendapat jawaban seperti itu tentu tidak suka mana mau ia bermain dengan anak sialan itu.

"Ihh Ayya gamau main itu Ayya mau main di timezone dadyy" ucap Ayyara dengan bibir yang dipout kan.

"Hah baiklah ayo pergi, bersiap-siap lah daddy tunggu di mobil" ucap Abimanyu dengan sedikit perasaan terpaksa.

Ayyara yang mendengar itu pun senang ia melirik Al yang terdiam menatap kearah meraka, saat tatapan mereka berdua bertemu Ayyara tersenyum mengejek. Al yang melihat itu memilih mengalihkan tatapannya.

"Abang arsen mau ikut?" Tanya Ayyara dengan tatapan berbinar.

Arsen yang merasa nama nya di sebut menjawab, "kali ini engga dulu ya abang ada pekerjaan" ucap Arsen memberi pengertian, memang benar Arsen memiliki beberapa pekerjaan namun tujuan utama ia tidak ikut karena ingin dekat dengan Al.

Ayyara hanya mengangguk lalu menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Kini di ruang keluarga hanya ada Arsen, Chris, Edwin, dan Al.

Edwin melihat adik manisnya yang menunduk membawa Al agar duduk di pangkuannya, "Tidak apa Al bermain saja dengan abang, tidak perlu sedih" seakan tau jika Al sedang merasa sedih.

Al mengangguk membenarkan ucapan Edwin, "Iya abang Al ga sedih lagi kok" ucap Al dengan senyum manis terhias diwajahnya.

Mereka yang melihat senyuman Al langsung terpana, apalagi Chris dan Arsen mereka baru kali ini melihat senyuman itu, biasanya yang mereka lihat hanya wajah ketakutan Al.

A Real DreamWhere stories live. Discover now