02

8.6K 448 18
                                    

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

.

.

.

.

.

.

.

Ketika membuka matanya, Al hanya melihat ruangan bernuasa putih dan bau obat-obatan. Ternyata ia sedang berada di rumah sakit, Al berfikir siapa orang baik yang membawanya ke sini.

Saat Al sedang melamun tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, melihatkan seorang pemuda tampan masuk dengan membawa buah-buahan di tangannya.

"Kau sudah bangun rupanya" ucap pemuda itu sambil duduk disamping brankar Al.

"Iya, eum.. kamu yang bawa Al kesini?" tanya Al sambil melihat pemuda itu.

"Ya begitulah, saat memasuki toilet gue melihatmu sedang pingsan. Jadi gue membawamu kemari"

"Terima kasih udah bawa Al kesini kalo ga ada kamu ntah sampai kapan Al berada di toilet itu" ucap Al sambil tersenyum kepada pemuda itu.

Pemuda itu hanya mengangguk saja menanggapi perkataan Al. Hening, itulah kondisi ruangan ini karena tidak ada satupun dari mereka membuka suara.

Al yang tidak nyaman dengan kondisi hening seperti itu membuka suaranya dan bertanya kepada pemuda di sampingnya.

"Kalo Al boleh tau nama kamu siapa dan juga kelas berapa?"

"Nama gue Gionandra, panggil aja Gio. Gue kelas XII IPA 2 dan gue juga temennya Edwin."

Mendengar nama abang nya, Al menatap pemuda yang bernama Gio itu takut, ia takut Gio akan memberi tau abang nya bawah ia di rumah sakit. "Abang Gio, jangan kasih tau abang Ed ya kalo Al ada disini" ucap Al sambil menatap gio dengan mata yang berkaca-kaca siap untuk menangis.


Gio yang melihat Al akan menangis dengan cepat menjawab.

"Oke oke ga akan gue kasih tau, udah jangan nangis gini" ucap Gio sambil mengusap air mata yang sudah berjatuhan itu. Sebenarnya ia bingung kenapa Al tidak mau kalau Edwin tau bahwa Al sedang berada di rumah sakit.

Mendengar perkataan Gio Al mengangguk lalu menatap Gio sambil tersenyum manis.

"Terima kasih abang"

Melihat senyuman itu Gio terdiam sesaat, ia terpana dengan senyuman manis Al itu. Dimana mata Al menyipit dengan sisa air matanya yang membuat ia terlihat menggemaskan dan jangan lupakan pipi yang gembul itu. Rasanya ingin Gio bawa pulang saja makhluk di depannya ini.

A Real DreamМесто, где живут истории. Откройте их для себя