Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
.
.
.
Setelah pulang sekolah Ayyara segera pulang ke mansion, Terlihat diruang keluarga Abimanyu yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya.
"Hiks daddy.." Tangis Ayyara yang langsung memeluk Abimanyu.
"Kenapa nangis sayang? Kasih tau sama daddy"
"Hiks daddy, abang Ed cuekin Ayya dan lebih milih sama adek Al hiks, Abang Ed juga ga ajak Ayya kekantin tadii" Adu Ayyara sambil mengeraskan tangisnya.
Tiba-tiba pintu mansion terbuka dan melihatkan Edwin dan Alyendra yang baru pulang, melihat itu Ayyara mengeratkan pelukannya terhadap Abimanyu.
"Edwin daddy ingin bicara dengan mu" Ucap Abimanyu dingin, Edwin yang tau apa yang akan dibicarakan pun hanya menatap datar. Edwin benar-benar menyesal kenapa bisa dulu ia sangat menyayangi gadis licik itu.
"Sayang kamu ke kamar kamu dulu ya daddy mau bicara sama abang mu" ucap Abimanyu sambil mengusap surai Ayyara.
Ayyara menuruti perkataan Abimanyu dan menuju ke kamar tapi sebelum benar pergi ia melirik sekilas Al yang menunduk, lalu benar-benar pergi ke kamarnya.
"Edwin ikuti daddy dan kau tunggu saya di kamar mu" tunjuk Abimanyu kepada Al dan segera pergi.
"Adek tenang aja ya ga usah khawatir, biar abang bilang sama daddy" setelahnya Edwin pergi menyusul Abimanyu.
Al hanya mengangguk lesu dan pergi menuju kamarnya.
⚘️⚘️⚘️
"Apa benar kau mengabaikan Ayyara dan lebih memilih anak itu?" Tanya Abimanyu dingin
"Ya dan daddy entah kenapa aku merasa ada yang tidak beres dengan Ayyara, aku merasa dia menyembunyikan sesuatu." Jelas Edwin
"Itu hanya perasaanmu saja Edwin tidak mungkin putri ku begitu" Mendengar perkataan daddy nya itu Edwin hanya diam. Tidak ingin membalas lagi.
Abimanyu menghela nafasnya dan bertanya lagi, "Apa yang membuat mu merasa bahwa ada yang tidak beres dengan Ayyara?"
"Aku sudah beberapa kali melihat Ayyara yang diam sambil mengepalkan tangannya menatap Al, aku merasa ia akan berbuat sesuatu kepada Al tapi aku juga tidak tau pasti" jawab Edwin dengan serius, sungguh ia akan waspada terhadap Ayyara mulai sekarang.
