2.1 || tentang Amethyst

Start from the beginning
                                    

" Saya izin permisi dulu ya, I have another thing to do. "

" Okay, makasih sekali lagi Mister Jacob. "

Tuan Jacob, fotografer profesional tersebut menganggukkan kepala singkat lalu bergerak ke tempat lain. Amethyst ikut melangkahkan kakinya menuju seorang perempuan yang sedang sibuk mengamati layar-layar monitor berukuran lebar bersama beberapa orang kru.

Perempuan yang hendak diajaknya bicara tak lain adalah manajernya. Berusia 10 tahun lebih tua daripadanya, namun sudah bekerja pada keluarganya sejak 7 tahun yang lalu. Saat itu, Amethyst yang sudah menjadi model cilik selama 3 tahun lamanya.

" Gimana Rena? Fotonya bagus semua kan? "

Nama manajernya itu Lorena Auristela. Minta dipanggil Rena oleh sang model, meskipun jarak usia mereka terlampau jauh. Awalnya, dia bekerja sebagai wujud dari kerja sama antara orang tuanya dengan orang tua Amethyst. Karena dijanjikan untuk dibayar biaya kuliahnya oleh orang tua Ame, Rena pun bekerja. Kini, setelah dia bisa mencari pekerjaan lain yang lebih mentereng, Rena tetap bertahan.

" Ini lagi aku pilihin yang paling bagus ya. "

" Aku mau milih sendiri aja, " pinta Amethyst.

Rena terdiam sebentar. Mempertimbangkan. Akhirnya, mengalah. Membiarkan sang model yang sudah bisa dibilang senior untuk memilih sendiri foto-foto favorit yang akan dia pasang juga di Instagramnya secara sukarela.

" Ingat, kamu boleh simpan semua di hpmu, tapi yang bakal dipasang maksimal 10 foto. "

" Oke. "

Amethyst mengambil alih pekerjaan Rena. Sambil memilih-milih, dia menyantap roti isian selai blueberry dan sebotol air mineral. Cukup untuk mengisi perutnya meskipun sudah melewatkan jam makan siang. Nanti di perjalanan menuju pekerjaan selanjutnya, dia bisa menyantap makan siang.

Rena langsung mengerjakan hal lainnya. Dia tampak menelepon seseorang sambil mengetik sesuatu di layar tablet-nya. Amethyst menoleh sekilas, lalu menghela napas. Dia berharap bisa langsung pulang, tapi sepertinya memang jadwal yang sudah dibuat hari ini tidak bisa dibatalkan.

***

13.54

***

Rena menepuk pundak Ame. Model tersebut menoleh. " Ada apa? "

" Ayo berangkat, kita harus siap-siap buat talkshow sama Windy Astriani. "

" Sekarang ya? " tanya Ame.

" Jam setengah 4 nanti udah mulai, sekarang sudah mau jam 2 dan kamu juga belum makan siang. "

" Oke. "

Amethyst bangkit. Mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu dalam sesi pemotretan hari ini. Beberapa di antaranya bahkan sudah akrab dengannya karena posisinya sebagai brand ambassador selama tiga tahun berturut-turut sejak pertama kali dia telah menjadi seorang remaja.

Meninggalkan ruangan yang penuh dengan kru, Ame dan Rena didampingi salah satu bodyguard keluarganya berjalan menuju lift. Ketiganya turun hingga ke lantai dasar. Lobi bangunan yang hanya terdiri dari total empat lantai terlihat sepi. Hanya ada dua orang di meja resepsionis serta beberapa orang di ruang tunggu.

Ame dan Rena berhenti di sisi sebuah mobil limosin hitam. Sang bodyguard membukakan pintu. Setelah memastikan keduanya masuk, barulah pria itu ikut masuk. Tak lama, mobil yang sepertinya baru dibersihkan, berjalan keluar dari parkiran.

Di dalam, Amethyst sibuk dengan ponselnya. Melihat-lihat Instagram. Ada ratusan notifikasi yang diabaikan. Dia ingin melihat sesuatu yang lebih menarik. Ada postingan baru dari akun Instagram sekolahnya.

AMETHYSTWhere stories live. Discover now