02. About Him, Bara Argantha

25 2 0
                                    

Happy reading❤️❤️
I'm so sorry kalo partnya panjang-panjang🙏🙏

He is a naughty boy who is loved by many girls, Bara Argantha.

 ***

BARA ARGANTHA, siapa yang tidak tahu tentang dia? Anak dari pasangan pembisnis terkenal di Bandung, tampan, tajir, memiliki selera fashion yang bagus, dan keren. Siapa yang tak akan jatuh hati padanya? Bahkan Bara melamun atau tidur saja pun banyak yang menyukainya.

Pesona laki-laki itu bagai magnet yang berada di antara benda berbahan logam dan besi, sekali bergerak pasti akan banyak yang terpikat padanya. Dia selalu mendapat pujian karena ketampanannya, serta bakatnya dibidang olahraga terutama voli dan seni lukis. Beberapa lukisannya pernah dipamerkan di acara PORSENI sekolah dan PAMERAN SMANDA 2021 kemarin, yang mengundang beberapa siswa perwakilan dari berbagai sekolah di Bandung.

Banyak yang mengapresiasi karnyanya. Salah satunya adalah Angkasa Mahesa Sanjaya dan Arjuna Bumi Sanjaya yang merupakan Ketua dan Wakil OSIS dari SMANSA—SMA Negeri Satu—Bandung. Dua bersaudara itu begitu mengagumi lukisan-lukisan Bara yang sangat penuh makna, bahkan Mahesa pernah mendatangi langsung kediaman keluarga Argantha untuk melihat langsung karya Bara Argantha dan membeli beberapa karya lukisnya.

Bianca sendiri pun mengakui bakat luar biasa laki-laki itu. Hanya saja, dia punya pendapat lain tentang Bara. Selain memiliki kemampuan melukis bagai pelukis profesional, sisi lain dari seorang Bara Argantha cukup menyita perhatiannya. Sudah dua tahun satu kelas dengannya tentu Bianca tahu kenakalan dari laki-laki itu, seperti halnya membolos, merokok, diceramahi guru BK atau Kepala Sekolah, bahkan berkelahi.

Bukannya apa-apa, tapi Bianca sudah lelah selalu dipanggil ke ruang BK. Dua belas murid laki-laki di kelasnya sudah banyak yang tercatat namanya di dalam buku keramat milik Pak Jo—guru BK, terutama nama Bara, Cakra, dan Atlanta yang selalu menjadi topik pembicaraan kala semua guru berkumpul. Bahkan Riko si Ketua Murid pun ikut tercatat dan menjadi trending empat dalam buku itu. Bianca yang notabenenya adalah Wakil Ketua Murid 12 Bahasa 1 hanya bisa berpasrah diri jika sudah mendapat panggilan dari ruang BK.

“Lo bayangin jadi gue deh, Sa, yang selalu kena getahnya tiap kali cowok-cowok di kelas gue berulah. Capek tau dipanggil mulu sama BK!” Bianca yang tengah merebahkan diri di atas tempat tidur pun bangkit, menatap kesal laki-laki yang tengah mendengarkan keluhannya di kursi meja belajar di ruangan serba hitam-abu dengan beberapa pajangan lukisan yang menghiasi dinding.

Di sana, ada laki-laki bernama Angkasa Mahesa Sanjaya—sepupunya yang selalu Bianca panggil Aksa, tersenyum kecil. “Kalo yang kayak gitu mah, di sekolah gue juga ada kali, Ya.”

Bianca berdecak. “Itu sih, elo sama Bumi, anjir!” katanya kemudian mendelik. “Emang paling bener tuh gue curhat ke Bumi aja, ketimbang sama lo! Emosi mulu yang ada!” Dilemparnya bantal bergambar pikachu ke arah Mahesa, yang laknatnya malah dibalas tawa ledekan dari laki-laki itu.

“Nanti juga capek sendiri mereka,” ujar Mahesa kemudian meneguk minuman kaleng favoritnya. “Lagian, Bara nggak senakal yang lo pikirin. Kenakalan kayak gitu masih wajar kok, yang wajib dihajar tuh kalo nakalnya udah mainin perasaan cewek. Dan, gue sama Arjuna paling nggak mau kalo lo sampai dimainin sama cowok-cowok di sekolah lo! Udah bagus lo dulu sekolah di SMANSA, malah pengen di sekolah lain.”

Bianca kemudian menjawab, “Bukannya nggak mau, but passion gue di kelas Bahasa tuh lebih menonjol!”

“Tapi passion lo di MIPA atau IPS cocok-cocok aja kata gue. Di jurusan itu pun lo bisa raih cita-cita lo sebagai peneliti, contohnya sebagai astronom atau arkeolog,” ungkap Mahesa sukses membuat Bianca terdiam sembari menatap ke arahnya.

Antara Cinta dan Pendidikan [On Going]Where stories live. Discover now