"Sakit?" Tanya Gama tanpa sedikitpun mengalihkan tatapannya dari wajah Queen.

Queen mengangguk. Sambil memelas gadis itu mengadu, "sakit, perih ininya," tunjuknya pada area bibir dan hidung.

Gama membuang napas kasar. Dengan kedua lutut yang bertumpu di atas lantai, lelaki itu mensejajarkan dirinya dengan posisi duduk Queen. Diusapnya bagian yang gadis itu tunjuk dan langsung berhenti kala Queen mengeluarkan ringisan.

"Mana P3K nya, anjing?!" Bentak Gama tak sabaran. Ia meniupi luka di wajah Queen sampai si empu memejamkan mata geli.

"Ini!" Seru salah satu anggota Alargon yang baru saja datang.

Ratu mengambil alih kotak P3K tersebut dan mulai membersihkan luka Queen. Sementara Gama berpindah berdiri dibelakang kursi Queen, lalu melepaskan ikatan rambut gadis itu yang nampak berantakan untuk ia benarkan.

Queen hanya diam membiarkan. Ia sesekali meringis saat Ratu mengoleskan alkohol pada area wajahnya yang lebam dan terluka.

Melirik ke samping, bisa ia lihat keberadaan Axelano dan Kallea. Gadis yang entah bagaimana bisa ikut berada disini itu nampak terkejut saat pandangan matanya bertemu dengan Queen.

Hal tersebut terasa menggelikan hingga dengan jahilnya Queen memiringkan kepala lalu tersenyum manis pada Kallea seraya menyapa, "halo, Kallea,"

Tidak membalas sapaan Queen, Kallea justru bersembunyi dibelakang punggung Axelano yang kini memandang Queen dengan raut yang sulit dijabarkan.

Queen terkekeh, namun ekspresi wajahnya langsung berubah saat Ratu menekan cukup dalam luka pada hidungnya.

"Ah, Ratu! Sakit! Sakit!" Ringisnya seraya menjauhkan tangan Ratu dari wajahnya. Ia menatap tajam pada sang sepupu. "Jangan ditekan!"

Namun, tatapan tak kalah tajam yang diberikan oleh Ratu membuat nyali Queen menciut dalam seketika.

"Diem gak?" Ancamnya datar menahan marah.

"Pelan-pelan, sakit,"

"Kalau gak mau sakit, gak usah berantem! Banyak gaya!" Sentak Ratu tanpa peduli akan ekspresi memelas Queen.

"Mampus lo!" Seloroh Yora penuh ejekan.

Queen mendengus sebal. Akhirnya ia benar-benar diam, namun pandangan matanya beralih pada Cassie yang tengah sibuk memberikan pertolongan pertama pada luka patah tulang Skyla.

Secara turun temurun, keluarga Cassie atau Levano merupakan keluarga yang berfokus pada keahlian medis. Dari mulai Farmasi, Rumah Sakit sampai Yayasan Pendidikan Kesehatan, mereka memiliki semua itu sebagai bisnis keluarga yang tersebar di banyak kota Negara ini. Tidak heran kalau Cassie cukup paham dalam memberikan penanganan pada luka sejenis itu.

Mengalihkan pandangan pada Glastor yang masih berdiri ditempatnya, Queen dibuat terkejut akan pandangan tajam yang menyorot kepada dirinya. Atas apa yang baru saja ia lakukan, akan ia maklumi jika itu berasal dari Raja—kakaknya, tapi pandangan itu berasal dari Axe.

Secara terang-terangan, lelaki itu menatapnya seolah ingin menguliti Queen hidup-hidup. Apa coba maksudnya?

Apa Axe jadi menaruh dendam kepadanya karena ia telah membuat Skyla terluka?

"Karena orang yang gue kejar, justru lagi ngincar lo."

Sekelebat ingatan akan perkataan Skyla sebelumnya membuat jantung Queen kembali berdegup kencang.

Sialan. Tidak mungkin ia tidak tahu kalau orang yang tengah dikejar Skyla tidak lain adalah Axe.

Tapi, apa maksudnya dengan lelaki itu yang sedang mengincar dirinya?

Yes, Queen-!Where stories live. Discover now