bab 5 the devotee

5 1 0
                                    

Para penari berlatoh selama 2 minggu penuh, lagi yang dibawakan juga baru dengan aksen khas dari negara timur

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Para penari berlatoh selama 2 minggu penuh, lagi yang dibawakan juga baru dengan aksen khas dari negara timur. Asisten madam El menjelaskan mengenai tata tertib nanti saat di sekitar istana kerajaan. Para penari hanya akan berada di lapangan belakang khusus untuk merayakan kemenangan perang.

Lagu baru tentu saja membuat mereka semua bingung, asisten madam menjelaskan mengenai negara sekutu yang ikut membantu dalam ekonomi dan militer saat berperang tempo lalu adalah negara dari timur dan akan datang dalam pesta.

Seperti yang diperkirakan orang orang, Lucia menjadi penari utama dalam pembukaan yang akan muncul di tengah tengah lagu hingga akhir lagu berhenti.

Terus berlatih di sebuah ruangan yang telah disediakan, para pemain musik pun sama sama ikut berlatih dengan lagu baru tersebut. Dibimbing dengan instruktur dari timur langsung akan menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi mereka. Dari mulai awal memulai lagu, pandangan saat menari dan ritme yang pas untuk kejutan khusus terus mereka asas.

Kadang sesekali madam El ikut mengawasi dan memberikan usulan mengenai tata busana yang akan di tampilkan nanti.

"Kulit Lucia begitu putih, jadi lebih baik mengunakan warna hitam, perhiasan dan aksesoris emas. Biarkan saja rambutnya di gerai dan tambahkan ini dan ini pada para penari."

Selama hampir 2 minggu latihan, akhirnya mereka semua diberi waktu istirahat 1 hari sebagai hari bebas. Banyak para penari pergi untuk berbelanja atau memuaskan diri mereka dengan jalan jalan. Lucia sendiri hanya memberikan semua waktunya untuk tidur, makan dan pergi ke kamar mandi. Ia terlalu lelah untuk bisa melakukan segala hal, semua yang diberikan saat tampil nanti memang boleh di tambahkan dengan barang pribadi tapi lucia tak punya apa apa jadi ia hanya memakai apa yang diberi dan kembalikan.

Malam harinya ia berendam di air hangat untuk meredakan stres dan menghilangkan lelah tubuh, madam El menyuruh untuk bertemu di bar saat menjelang tengah malam, ia mengatakan jika perjalan menuju istana bisa saja sangat lama dan mereka tak memiliki waktu yang banyak untuk persiapan.

"Bagaimana saat di istana nanti?" Gumam Lucia, ia menatap kearah lilin yang menerangi seluruh ruagan. "Apa aku bisa bertemu dengan raja?"

Menengelamkan diri semakin dalam hingga seluruh tubuhnya berada di dalam air, Lucia mencoba untuk tenang. Impian yang selau ia mimpikan untuk pergi kedalam istana akan terwujud besok.

Tentu rasa senang menyerang hatinya, ia muncul kembali untuk menghirup udara. Terlalu lama dalam air akan membuat tubuhnya terkena flu, beranjak dan segera bersiap pergi menemui madam El.

Jalanan sungguh sepi, namun berbeda saat Lucia melihat beberapa kereta kuda dan madam El yang sudah bersiap dengan beebraoa penari lainnya.

"Apa sudah semua?" Tanya madam El pada sang asisten.

Asisten menatap kertas dan mengecek setiap orang yang berada di sekitar kereta kuda. "Lucia..? Oh! Dia sampai."

Lucia berjalan mendekat dengan cepat, ia melihat madam El yang sudah masuk kedalam kereta kuda pribadinya dan para penari masuk kedalam 2 kereta di belakangnya.

FairytaleDonde viven las historias. Descúbrelo ahora