08" POV:NANTI KE NIKAHAN GUA LU BAWA SIAPA?"

35 10 0
                                    

"Di dunia singkat ini, tidak ada yang namanya abadi"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Di dunia singkat ini, tidak ada yang namanya abadi"

~semesta~

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Happy Reading....

Sepanjang jalan menuju rumah KEBAJODAMI ini tak henti-hentinya dihiasi bak indah yang membuat siapapun yang melihat terpesona. Tak henti-hentinya dipasangkan nama pasangan yang benar benar indah. Rasanya dunia milik berdua yang lain cuman nyewa.

"Mba, beneran ini, putra mba nikah?" Tanya seorang warga ke Mamah Iis, Mamah Iis hanya mengangguk dan tersenyum.

"Anak pertama Mba kapan nikah?" Tanyanya lagi, Mamah Iis langsung ngeleos gitu aja ke dalam rumah dan bisa ditebak sendiri lah.

"Sumpah beh, itu tetangga kita ngeselin banget"

"Duh Neng Iis, inget umur teh udah berapa?"

"Beh kesel aja, nanyain terus anak tertua kita kapan nikah"

"Wajar kan, Mahen usianya sudah 32 tapi belum gendong anak"

"Karena masih 32 tahun masih wajar, Neng gak pernah maksa kapan dia mau nikah, Babeh tahu kan Mahen baru kehilangan kekasihnya"

"Babeh tahu Neng, tapi kan rata rata masyarakat disini masih megang kokoh tradisi nenek moyang mereka, banyak kan disini lulus SMA langsung nikah, Lulus SMP langsung nikah, jadi wajar kan"

"Beh, kalau Tradisi itu terus menerus dipegang teguh, gimana bangsa bisa maju, Babeh tahu kan pendidikan nomor 1, mereka pasti punya mimpi, coba liat sekarang krisis dimana dimana, kalau mereka masih megang teguh tentang anak, terus lulus sekolah harus nikah, mau jadi apa bangsa ini beh"

"Itu alasan Babeh nikahin Neng, karena Neng pemikirannya sangat kritis"

"Ih Babeh mah, jangan gombal malu, nanti diliatin anak anak"

"Ya gak lah neng"

Pasangan mesra yang tidak pernah bosan dipandang ini tersenyum malu malu, dan yah bisa diketahuilah 7 anaknya cuman bisa menatap sinis alias "mau cepet cepet punya istri".

"Duh pasangan sepuh, bucin mulu" cibir Rayhan, Rayhan sepertinya sudah muak dengan kisah percintaan

"Iya Njir, mana besok nambah lagi." Timpal Mahen sambil melirik Nana

Untuk langit dari Ketujuh SamudraWhere stories live. Discover now