"Didunia ini tidak ada yang namanya abadi, suatu saat kita pasti akan meninggalkan dunia ini, satu persatu ataupun bersama"
Untuk Anak-Anakku, hiduplah bersama dan salinglah memaafkan, janganlah bermusuhan, berdamailah, ikhlaskan yang telah pergi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
- - - - - - - - - -
Happy Reading
"Anak nge-band itu buat sekarang udah gak zaman, sekarang tuh eranya K-Pop, pop, pokoknya band itu udah gak zaman, kamu tuh Jhi, wajah kamu ganteng kenapa gak jadi idol aja, pasti kamu keterima, kamu jago nyanyi, udah gak usah nge-band."
Jhian terbangun dari tidurnya, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, orang itu adalah masalalu yang sangat kejam, orang-orang Di SMA semuanya jahat. Jhian segera merapihkan kasur dan membangunkan Chandra.
"Bang bangun dah jam enem." Ucap Jhian sambil menggoyangkan badan Abangnya.
"Good morning, Good morning, dikira ini English." Celetuk Babeh Johsua
"Babeh mah, gak pernah ngerasain diucapin selamat pagi pake bahasa English"
"Ah Haidar mah, itu anak tertua kita fasih syekali inggrisnya"
"Oh iya Beh, Bang Mahen fasih Inggris dari kapan?" Tanya Rayhan sambil menghampiri Babehnya
"Dari lahir, biasanya kalo baru lahir pasti cuman bisa oakk....oakkk lah Abang kalian langsung bilang "Hi, I'm Mahen, yeah, yeah, yeah, you know Mahen, It's me, So Handsome, so incredible" Jawab Babeh sambil memperagakan anak tertuanya
"Dari mana Beh, kata Mamah Mahen gak gitu tu." Timpal Mahen sambil menuangkan air kedalam gelas
"Widii, pagi pagi dah cerita tentang dunia perang." Celetuk Nana dengan wajah yang masih maskeran.
"Babehhh, kalau Jerom pas lahir gimana?" Tanya Jerom dengan wajah yang masih baru bangun tidur.
"Kalau kamu ya Jerom, gini pas lahir tuh-" Jawab Babeh terpotong, ia langsung berdiri dan memamerkan ototnya
Semuanya tertawa terbahak-bahak, semuanya kembali normal, mungkin saat ini Babeh Sangat rindu dengan anak anak mereka ini. Begitupun Mamah Iis, meskipun dirinya tidak ikut mengobrol, namun ia paham dirinya juga sangat sekali rindu momen ini, rindu kebersamaan ini.
