9|| Penyupus ruangan

94 7 0
                                    


***

Matahari cukup terik hari ini. Hari ini Jimin terlihat bahagia, sebab ibunya sedang keluar dan kemungkinan akan menginap dirumah sahabatnya itu jadi dia bisa sedikit bebas.

Kalau Taehyung, pemuda itu memang kadang keras tapi juga sedikit tidak peduli Jimin ingin kemana, yang penting ada makanan yang sudah dimasak dia akan acuh saja.

Jimin akan ke apartemen Aeri, sekarang dia tengah didalam perjalanan kesana. Tak sengaja, netranya teralihkan kepada seseorang yang tidak asing baginya. Seseorang itu tak lain ibu tirinya.

Pemuda itu mengikutinya dari belakang dengan pelan, ingin tau kemana perempuan itu akan pergi, sebab yang Jimin tau katanya dia ingin ke luar kota bersama teman-temannya.

Namun setelah lama dia ikuti, ibu menghilang ditengah-tengah banyaknya orang yang berlalu lalang disana. Baru ingin kembali melangkah, seseorang sudah menepuk pundaknya pelan.

Jimin menoleh, "Astaga, ternyata kau Jiwoo." Ujarnya merasa lega.

Jiwoo ikut menatap kedepan, "Sedang apa disini Jim? Aku kira jalanan ke apartemen Aeri tidak kearah sini."

"Oo iya, aku agak sedikit lupa." Ucapnya mencoba untuk menghindar.

Jimin tidak mau mengatakan bahwa dia baru saja melihat ibunya, lagian itu juga belum tentu ibunya. Bahkan Mungkin jiwoo akan menanyakan banyak pertanyaan, Jimin malas untuk menjawabnya satu persatu.

"Sudahlah, ayo kita ke tempat Aeri." Ajak Jimin kemudian menarik lengan pemuda itu menjauh dari sana.

Jiwo sepertinya masih penasaran namun akhirnya kembali acuh. Karena dia juga membawa motor, keduanya ke Apartemen Aeri menggunakan motor tersebut.

"Aeriii!" Teriak Jiwoo saat memasuki ruangan tersebut.

Terlihat betul bahwa Jiwoo dan Aeri sudah sangat dekat. Bahkan Jiwoo mempunyai kartu akses sendiri untuk masuk ke apartemen perempuan itu.

Keduanya memasuki ruangan itu. Cukup rapi ujar Jimin dalam hatinya. Terakhir kali saat dia masuk ruangan ini bak kapal pecah, namun sekarang sangat berbeda.

Aeri yang masih dengan serbet yang dia kenalan menghampiri keduanya, "Hei kalian sudah datang? Duduk dulu yah, atau anggap rumah sendiri saja, ini aku tengah memasak kalian tunggu saja." Ujarnya lalu kembali kedapur.

Jiwoo terkekeh kecil, "Mungkin dia berkata itu kepada kau Jim, karena kalau aku tanpa disuruh pun akan menganggap ini rumah ku sendiri." Ujarnya lalu menatap Jimin.

Jiwoo langsung masuk kekamar lalu melemparkan badannya keranjang. Jimin hanya menatap sahabatnya itu dengan menghela nafas pelan.

Jimin memutuskan untuk masuk kedapur menyusul Aeri tadi.

Disana perempuan itu terlihat sangat sibuk dengan rambut yang dia ikat. Kalau dilihat, Aeri seperti perempuan pada umumnya yang terlihat lembut dan fenimin.

Tapi itu kalau saat dia memasak, kalau dilain waktu dia akan kembali menunjukkan sisi premannya.

Jimin menghampiri perempuan itu, "Hei, ada yang bisa ku bantu."

Aeri mengalihkan pandangannya kearah Aeri sekilas lalu kembali sibuk dengan  masakannya, "Tak perlu, kau bersantai lah. Aku bisa memasak sendiri."

Ending [Vmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang