Dengan kecepatan sedang, Azhaan mengendarai mobilnya di tengah padatnya kota Milan. Meski saat ini perasaannya sedang kacau, namun ia tetap akan merayakan kebahagiaannya atas kematian Mathew, sang Ayah.

Pria tersebut memberhentikan mobilnya pada salah satu bar yang terdapat di kota tersebut. Tampak seorang penjaga bertubuh besar dengan rambut botak berjalan menghampiri Azhaan yang saat ini masih berada di dalam mobilnya.

"Permisi, Tuan." sapa penjaga tersebut.

Azhaan menganggukkan kepalanya dan keluar dari mobil tersebut. "Tolong parkirkan mobil saya," ujarnya yang langsung memberikan kunci mobil tersebut.

"Baik Tuan,"

Dengan tubuh kekar yang tegap, Azhaan berjalan melewati beberapa lorong yang terdapat di dalam bar tersebut. Suara dentuman musik yang keras serta lampu kelap-kelip dengan beberapa wanita sexy yang menari benar-benar membuat tempat tersebut layaknya surga bagi para pengunjung.

Private Room (VIP)

Azhaan membuka pintu ruangan tersebut. Ruangan dengan segala fasilitas tidurnya yang sangat mewah. Hampir semua barang-barang yang terdapat di dalamnya terbuat dari emas. Pria tersebut mendudukkan bokongnya pada sebuah sofa berwarna hitam senada dengan nuansa kamar tersebut.

Tak lama, datanglah seorang wanita berpakaian minim yang menggunakan topeng mata. Wanita tersebut tersenyum seraya menghampiri Azhaan yang sedang menyandar pada bantalan sofa. Azhaan sedikit menegang saat wanita tersebut mulai menyentuh lehernya. Sungguh, ini kali pertama pria tersebut kembali bermain-main dengan seorang wanita.

"Wanita adalah neraka bagi jiwa."

Kini, ucapannya benar-benar terbukti. Disaat ia mulai mencintai sosok gadis muslim bernama Haura, disaat itu juga ia harus menerima kenyataan pahit bahwa gadis itu akan menikah dengan adiknya.

Pikirannya dan perasannya saat ini sangatlah kacau. Ia hanya butuh, pelampiasan.

Azhaan membuka dua kancing atas kemeja putihnya. Dengan kasar, ia menarik wanita tersebut hingga membuatnya jatuh tepat diatas pangkuan Azhaan. Azhaan membelai lembut setiap inci dari tubuh mulus wanita tersebut. Membuat sang empu mengerang pelan. Pria tersebut mulai mendekatkan wajahnya pada wajah sang wanita. Mencium serta mengulum bibir mungil dari wanita di hadapannya. Kini, Azhaan benar-benar merasa terangsang. Dengan sangat kasar ia mulai melahap bibir itu layaknya sebuah permen. Bibir yang menurut Azhaan sangat candu.

"Do you want to play with me?" bisik Azhaan dengan suara beratnya di sela-sela ciuman mereka.

"Yes baby,"

Jawaban itu berhasil membuat Azhaan kembali menggila. Azhaan menggendong tubuh mungil wanita tersebut dan membantingnya di atas kasur. Ia mulai membuka kancing-kancing dari kemejanya. Tubuh kekar dengan bulu-bulu yang terdapat di dadanya serta beberapa tatto yang tampak indah kini sudah terpampang jelas. Dengan tatapan sayu, ia mulai meniduri wanita yang berada di bawahnya. Menciuminya kembali, namun kali ini penuh kelembutan. Ia hanya ingin menikmati permainan ini.

Setelah dirasa cukup puas bermain-main dengan bibir wanita itu, kini bibirnya turun menghisap kasar leher jenjang wanita tersebut hingga meninggalkan bercak kemerahan disana. Sedangkan wanita itu, hanya bisa pasrah menikmati permainan tersebut.

BILLIONAIRE HUSBANDWhere stories live. Discover now