6|| Jimin pantas dihukum

175 8 0
                                    


***

Hujan mengguyur kota, pemuda dengan jaket abu-abu berlari menuju sebuah cafe untuk berteduh. Dia selalu benci dengan hujan, sungguh. Seperti saat ini tubuhnya basah semua dan niat awalnya jadi tertunda.

Pemuda bernama Kim Taehyung itu membenci hujan sebab Jimin menyukainya, dulu dia suka hujan, tapi sekarang dia membencinya sebab Jimin.

Ya, pemuda itu tau seharusnya tak perlu membenci hujan, tapi entahlah orang yang paling dia benci menyukai hal itu jadi dia rela mengorbankan hal yang dia sukai sejak kecil untuk Jimin.

Mulanya pemuda itu sendiri, sampai perempuan dengan jaket hitam ikut meneduh bersamanya.

Taehyung menatap lekat perempuan itu, "Kau Aeri bukan?"

Aeri yang tadinya membungkus kepalanya dengan tudung jaketnya melepas benda itu, "Oh iya, kau mengenali ku. Kau pasti Kim Taehyung si kakak tiri kejam itu 'kan?"

Taehyung menatap geram kearah Aeri, "Hei, pasti Jimin yang mengatakan hal buruk itu kan?"

Gadis itu hanya terkekeh pelan, "Itu fakta idiot! Kau tidak bisa menyangkal."

"Hei! Lo manggil gw idiot!"

Nada bicara Taehyung langsung berubah, bahkan yang awalnya sopan sekarang sudah tidak.

Aeri memberi tatapan sekilas kepada pemuda itu lalu setelahnya mengarahkan penuh netranya kedepan.

Taehyung berdecak.

Pandang pemuda itu kembali teralihkan kepada hujan yang tak semakin deras. Saat ini pemuda itu sebenarnya tengah berkumpul dengan wanita-wanita seksi, bukannya malah terjebak hujan bersama wanita aneh ini.

"Kau tau, kau lebih aneh dari aku." Ucap Aeri tiba-tiba.

Taehyung terkejut, apa perempuan ini dapat mendengar kata hati.

Terpaksa Taehyung menjawab, "lo kenapa ngomong gitu?"

Aeri kembali menoleh, memberikan tatapan tak nyaman. Taehyung menyipitkan matanya, lalu tak lama perempuan itu kembali menjawab.

"Kau membenci orang yang sama sekali tidak pantas dibenci."

"Jimin pantas dibenci." Nada bicara Taehyung jelas seklai terdengar geram.

Aeri tak mau mengalah, "Tidak, Jimin tak pantas dibenci."

Pemuda itu mengeraskan rahangnya, tapi Aeri tak kalau tajam menatapnya. Taehyung kembali mengalihkan pandang dari perempuan itu, berharap perdebatan ini tidak diteruskan lagi.

"Apa yang membuatmu membencinya."

Sepertinya Aeri memang tak mau kalah. Taehyung mau tak mau harus terus ikut dalam perdebatan ini.

Gaya bicaranya kini Taehyung samakan dengan Aeri "Kau tau, sebenarnya semua ini tak ada urusannya denganmu." Ujarnya.

Dapat perempuan itu lihat, Taehyung hanya menatapnya dari ujung manik pemuda itu. Sungguh malang pikirnya Jimin, mempunyai kakak seperti pemuda ini. Itu batin Aeri.

Ending [Vmin] ✔Where stories live. Discover now