34. Without Him

336 44 2
                                    

"Soocheol-aa, aku bermimpi semalam."

Soocheol yang kala itu sedang menikmati sentuhan tidak langsung yang dilakukan Jina untuk mengeringkan rambutnya dengan handuk, menoleh sejenak untuk memberikan tanggapan singkat.

"Mimpi seperti apa?"

Tangan gadis itu masih bergerak, mengusak rambut basah Soocheol dengan handuk "Aku melihat dunia ini terbakar, tidak ada seorang pun kecuali aku di sana. Seluruh Seoul dipenuhi api, aku ketakutan dan mencarimu serta yang lain. Tapi saat itu aku sadar, bahwa aku sendiri pun perlu pertolongan...

...Di mimpi itu, aku hanya sekedar roh yang tidak lagi memiliki raga."

°•°•°

Jina menghilang lagi, kali ini lebih lama. Sejak hari itu, saat Soocheol menyaksikan tubuh Jina raib tepat di depan matanya. Dunia disekitarnya seakan berhenti berputar, lalu ledakan yang memicu emosi tidak karuan menghantam akal sehatnya saat itu juga.

Soocheol panik, ia lekas mencari Jina. Mencarinya ke semua tempat yang bisa ia jangkau, tapi gadis itu tidak ada, Soocheol tidak menemukan Jina di mana pun.

Hari berganti minggu. Teman-temannya mulai menyadari bahwa Jina kembali menghilang. Pikiran positif menenangkan Soocheol bahwa Jina akan segera kembali seperti sebelumnya, namun minggu berganti bulan dan satu tahun terlewati tanpa kehadiran Baek Jina.

Gadis itu benar-benar hilang kali ini. Dan karenanya, Soocheol dibuat benar-benar kacau.

Dia tidak pernah berhenti mencari. Selalu datang ke apartemen Jina untuk mengecek, pergi ke kampusnya untuk melihat, atau ke tempat-tempat dimana gadis itu biasanya berada. Tapi Jina tidak ada di sana, Soocheol tidak pernah menemukannya.

Sebagian besar sudah menyerah, pasrah pada keadaan. Yang tersisa mulai putus asa.

Mereka sudah tahu. Semua teman-teman 3-2 sudah tahu kebenaran tentang Baek Jina. Namun, mereka tahu di waktu yang salah, tidak tepat dan sudah terlambat.

Gadis itu sudah hilang.

"Do Soocheol! Astaga, berhentilah!"

Youngshin merampas botol alkohol dari tangan Soocheol, mencegah laki-laki itu semakin gila dengan meneguk lebih banyak alkohol.

Ilha, Wootaek dan Heerak yang juga bersama mereka di salah satu club malam itu hanya bisa menatap prihatin salah satu teman mereka.

Do Soocheol benar-benar kacau.

"Kalian seharusnya tidak meladeni ajakannya datang ke sini. Kalian tahu kondisinya seperti apa," omel Youngshin.

"Jika kami tidak ikut, dia justru akan pergi sendiri," balas Ilha. "Seperti ini, ada orang yang bisa mengawasinya."

Youngshin membuang napas berat. Ia kemudian mulai meraih tubuh Soocheol dan menompangnya, merangkul lelaki mabuk tersebut. "Ayo bantu aku mengantarnya pulang."

Wootaek segera berdiri untuk membantu Youngshin memapah tubuh Soocheol. Mereka kemudian keluar dari club.

"Kau serius mengantarnya pulang dalam kondisi seperti itu?" tanya Heerak tidak yakin.

"Lalu mau dibawa kemana lagi kalau bukan rumahnya?" balas Youngshin agak sarkas, membuat Heerak mencibir.

"Ke tempatku saja," ujar Wootaek. "Aku akan menampungnya malam ini. Youngshin, kau bisa memberikan alasan masuk akal untuk orang tuanya kenapa dia tidak pulang."

Youngshin mengangguk. "Baiklah. Terima kasih, Wootaek."

Mereka membawa Soocheol ke dalam mobil Youngshin. Ilha dan Heerak tidak ikut pergi dan hanya mengantar sampai mobil.

Selama dalam perjalanan, baik Youngshin maupun Wootaek hanya bisa menghela napas prihatin saat mendengar racauan mabuk Soocheol tentang Jina.

"Aku masih sulit percaya," ujar Wootaek tiba-tiba. Ia menarik perhatian Youngshin yang tengah menyetir sejenak. "Jina tahu tentang apa yang akan terjadi saat perang dan menyelamatkan kita. Juga, tentang dia yang berasal dari dunia lain. Benar-benar sulit di percaya. Jujur saja, aku masih meragukan cerita Kimchi."

Youngshin mengangguk maklum. "Aku awalnya juga tidak percaya. Tapi setelah mengingat apa yang terjadi saat perang, ada beberapa keganjalan yang terjadi." Youngshin diam dan sedang mengingat kembali. "Saat kita terpisah dan kami terjebak di rumah kontruksi waktu itu. Jina adalah orang pertama yang tahu kalau di dekat jalan tempat kami kecelakaan ada rumah...itu membingungkan, tapi karena situasi saat itu, aku tidak terlalu memikirkannya."

"Jina menyelamatkanku..." kata Wootaek lirih. "Jadi karena dia tahu kalau aku akan mati di sana saat itu." Ia menghembuskan napas berat.

Wootaek melirik Soocheol yang sekarang sudah diam karena tertidur. "Soocheol sungguh melihat Jina menghilang tepat di depan matanya?"

Youngshin melihat ke belakang melalui kaca. "Karena itulah dia menjadi cukup gila," tanggap Youngshin.

"Kalian bilang, Jina pernah menghilang sebelum ini kan?"

"Ya, dia menghilang selama sebulan. Tapi kemudian muncul lagi di apartemennya. Soocheol yang pertama kali bertemu dengannya lagi."

"Bahkan sebulan adalah waktu yang lama." Wootaek membuang napas pelan, ia melirik Soocheol lagi. "Sekarang sudah satu tahun."

"Menurutmu, dia akan kembali lagi? Apa Baek Jina bisa kembali lagi?"

Youngshin tidak tahu harus menjawab apa. Sudah lebih dari satu orang yang menanyakan pertanyaan serupa padanya, tapi sampai detik ini pun, Youngshin masih tidak tahu jawabannya.

°•°•°

"Menjadi tentara membuatmu sangat sibuk ya?"

"Begitulah," jawab Jangsoo, menanggapi Soocheol.

Hari itu, mereka sedang duduk di toserba, mengobrol setelah tidak bertemu cukup lama.

"Aku terkadang merasa lelah, tapi rasa lelah itu terbayar setelah tugas yang kujalani selesai dengan baik, kemudian mendapat jatah libur meski tidak seberapa," kata Jangsoo, sembari tersenyum kecil.

"Menjadi tentara itu benar-benar menyita waktu ya," kata Soocheol. Lelaki itu mengalihkan pandangan, menatap ke arah luar toserba melalui dinding kaca tranparan. Bergumam untuk dirinya sendiri.

Jangsoo mengerutkan alisnya, merasa sikap Soocheol dan gerak tanggapannya membuatnya merasa agak aneh.

"Soocheol-aa, kau..."

"Menurutmu, bagaimana jika aku masuk akmil juga?"

____

Then I dream an endless dream

_To Be Continued_

A/n

Bagaimana tanggapannya, yeorobun?

Aku mau minta ampun lagi karena tiba-tiba alur nya jadi sedih :( romance nya juga dikit dan malah kebanyakan masalah :(

Abis ini chapter terakhir. Ayo persiapkan diri sebelum mulai baca~

Jangan lupa vote dan komen~

ᴅᴀs: ʙᴜᴛᴛᴇʀғʟʏ ᴇғғᴇᴄᴛ ✓Where stories live. Discover now