3 || Tempat misteri

156 12 0
                                    


***

Hari ini hari libur, namun pekerjaan Jimin bukannya berkurang malah semakin bertambah. Disetiap hari libur, Jimin akan selalu di tugaskan untuk membersihkan kandang Bebek milik ibunya yang cukup besar yang memang biasanya selalu di bersihkan setiap sekali seminggu.

Sebenarnya Jimin tak begitu suka dengan baunya, tapi tidak ada yang Jimin bisa lakukan selain melakukan hal ini, kalau tidak dia tau apa yang akan dilakukan ibu kepada dia.

Pemuda itu begitu tekun membersihkan kotoran-kotoran hewan yang berceceran disana, lalu setelahnya membersihkan semua tempat makan dan minum bebek tak lupa mengisinya kembali.

Pemuda itu menyeka keringat didahinya, "huh! Ternyata cukup melelahkan!" Ujarnya.

Taehyung yang baru datang disana memandang Jimin dengan tatapan yang mencurigakan. Bibirnya tersenyum, lalu berfikir mungkin akhir minggunya akan lebih baik kalau melihat Jimin tersiksa.

Pemuda itu kemudian berjalan perlahan kearah Jimin, dia lalu menatap tempat air yang sudah di isi Jimin lalu tak segan dia menendangnya sehingga membuat air yang berada di dalamnya tumpah.

Jimin menoleh cepat, lalu melotot jerih payahnya dihancurkan Taehyung, "Tae! Kenapa di tumpah?"

"Masalah buat lo!?" Ujarnya dengan nada yang mengejek.

Taehyung kembali menumpahkan lagi air itu, lalu setelah puas menghampiri Jimin dengan tatapan yang meremehkan.

"Rasain lo! Dasar pembawa sial!"

Jimin menggenggam sapu kayu ditangannya dengan erat, rasanya ingin saja pemuda itu melayangkan sapu ini ke wajah saudara tirinya yang sangat menyebalkan didepannya saat ini.

Dengan wajah yang masih mengesalkan, Taehyung hendak pergi meninggalkan Jimin yang sudah sangat terlihat geram dengan dirinya.

Namun baru beberapa langkah, Taehyung terpeleset di lantai akibat air yang tumpah tadi. Jimin yang menyaksikan itu hampir saja tertawa, kalau saja dia tidak memikirkan bagaimana keadaannya apabila menertawakan Taehyung.

Jimin yang sedikit iba menghampiri Taehyung yang mengadu sakit,"Tae nggak papa?" Tanya sambil ingin membantu Taehyung berdiri.

Taehyung menepis tangan Jimin dengan kasar, "Nggak usah sok nolong gw! Emang dasar pembawa sial yah lo!" Ucapnya dengan nada yang cukup keras.

Jimin terpaksa mundur beberapa langkah, mungkin memang Taehyung sangat anti dengan pertolongannya.

"Lo pasti mau ngetawain gw kan?" Tanya Taehyung dengan menatap tajam pemuda didepannya.

Jimin menggeleng, "Aku nggak mungkin setega itu, Tae."

"Alla! Liat ajah nanti gw bikin perhitungan sama lo!"

Setelah mengancam Jimin dengan perkataan seperti itu, Taehyung segera melangkah pergi dari sana dengan kaki yang terpincang-pincang.

Jimin hanya bisa menggeleng pelanggan melihat kelakuan saudaranya itu. Kalau bisa dibilang, Jimin memang sangat sering kesal kepada pemuda itu maupun ibunya, apalagi saat dia diperlakukan tidak layak oleh mereka, tapi bagaimanapun Jimin masih menganggap mereka berdua sebagai keluarga.

Ending [Vmin] ✔Where stories live. Discover now