CH-1

1.7K 42 7
                                    


Keluarga Leonard

Di komplek melati, hampir semua penghuninya mengenal keluarga Leonard. Jackson Leonard - selaku kepala keluarga yang terkenal ramah,bijaksana dan juga pekerja keras. Nindya Adisty - istri Jackson yang terkenal dengan rendah hatinya dan juga kebaikannya.

Keluarga Leonard dikarunia dua orang anak. Si sulung yang bernama Abimanyu Harvi Leonard yang kini sedang menempuh jenjang perkuliahan di kota Bandung - ITB. Lalu si bungsu bernama Kaivan Harza Leonard yang masih duduk di sekolah menengah atas.

Keluarga Leonard nampak begitu sempurna. Namun di dunia ini tidak ada yang benar-benar sempurna bukan? Mungkin memang dari materi mereka berkecukupan. Namun tidak dengan takdir yang digariskan Tuhan.

Si bungsu Kaivan terlahir dengan kondisi berbeda. Namun, hal tersebut tidak membuat kasih sayang Nindya dan Jackson berkurang. Justru keduanya begitu menyayangi putra mereka. Begitu juga dengan keluarga besar, baik dari keluarga Jackson maupun Nindya yang menerima dengan lapang dada.

******

Di salah satu rumah yang terdapat di komplek melati, terlihat sepasang suami isteri yang sedang sibuk memasak bersama di dapur. Sebenarnya hanya sang istri yang sibuk, sedangkan suaminya hanya membuat gaduh saja. Sang istri - Nindya melirik dinding yang ada dibelakangnya guna melihat jam. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 yang mengartikan Kaivan harus dibangunkan karena harus sekolah.

"Jack, kamu bangunin Kaza ya, aku masak ini soalnya. Sekalian kamu mandiin ya." Jackson yang merasa dipanggil beralih menghadap sang istri yang kini mulai sibuk dengan kompor.

"Emang gak terlalu cepat ya kalo aku bangunin Kaza sekarang? Ini masih jam enam loh Nin." Jackson memangku dagu dengan masih duduk di kursi mini bar guna menatap sang istri yang sedang memasak. Nindya terlihat serius saat memasak dan saat melihat wajah Nindya, tanpa sadar Jackson mengulas senyum. Istrinya begitu cantik bahkan disaat ia hanya berpenampilan sederhana seperti sekarang. Nindya yang sadar di tatap segera mengalihkan tatapannya dari wajan ke arah Jackson.

"Mending kamu bangunin aja sekarang, daripada nanti telat lho Jack." Nindya memberi titah sebelum kembali fokus kepada masakannya. Tanpa menyahut ucapan Nindya, Jackson bangkit dari kursi yang didudukinya dan berjalan kearah Nindya.

Cup

Tanpa aba-aba Jackson mencium pipi istrinya dan berlari cepat menuju lantai atas. Sementara Nindya hanya mendengus sambil mengusap bekas ciuman Jackson di pipinya.

Jackson tiba di depan sebuah pintu berwarna putih gading dengan banyak stiker di pintu tersebut. Stiker kelinci dan tulisan warna-warni bertuliskan Kamar Kaza ganteng. Itu tulisna Kaza waktu masih sekolah dasar, jadi wajar saja tulisannya tidak bagus.

Tanpa mau membuang waktu, Jackson segera membuka pintu kamar yang ada dihadapannya. Begitu pintu terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah gundukan selimut di atas ranjang. Itu artinya putranya masih belum bangun.

Jackson berjalan menuju jendela guna menyibak gorden. Saat gorden terbuka, cahaya matahari langsung masuk kedalam kamar yang berhasil mengusik tidur Kaza.

"Ugghh.." Kaza terlihat menggeliat namun masih didalam balutan selimutnya. Jackson tersenyum dan mendekati ranjang.

"Tidurnya nyenyak nak?" Jackson membantu Kaza bangun setelah melontarkan pertanyaan. Kaza hanya mengangguk menjawab pertanyaan Jackson. Ia masih terlalu malas karena masih mengantuk.

Jackson hanya mampu menggeleng melihat Kaivan yang kembali memejamkan matanya padahal saat ini Jackson sedang membuka pakaiannya. Setelah berhasil melepaskan pakaian Kaza dan hanya tersisa diaper,Jackson menaruh pakaiannya di dalam keranjang kotor yang ada di sudut kamar.

KAIVAN HARZA LEONARD (ON GOING)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ