ᵕ̈ ZAS:020 ᵕ̈

1.5K 189 10
                                    

Asga menghela nafas lelah dan menyenderkan tubuhnya ke kursi. Ia menatap lamat langit-langit ruang kerja nya. Asga berpikir, apakah akan lebih menyenangkan jika ia tidak terlahir sebagai putra mahkota.

Asga mungkin akan lebih merasa nyaman saat ia lahir sebagai Pangeran biasa atau bangsawan, dan bahkan rakyat biasa. Semua itu setidaknya lebih baik dari pada terlahir sebagai putra mahkota.

Asga kemudian menatap kedua telapak tangan nya dan membawa pikiran nya menerawang ke seluruh ingatan nya dari ia kecil hingga sekarang. Tangan ini adalah tangan yang sedari kecil sudah dipaksa untuk menyentuh pedang.

Tangan ini juga lah yang sedari dulu selalu melakukan gerakan-gerakan perapalan sihir. Tangan ini pula yang sedari dulu selalu memegang kertas.

Tangan kanan asga kemudian naik dan meraba matanya. Itu adalah kedua benda bulat yang selalu melihat pertarungan, selalu melihat keajaiban dari berbagai sihir dan selalu melihat huruf dan angka-angka rumit.

"Hahaha" asga menolehkan kepalanya ke jendela.

Suara siapa itu. Siapa yang berani tertawa dengan santai di istana Kekaisaran. Asga berjalan ke balkon dan melihat, itu adalah dua anak bangsawan yang sedang bermain kejar-kejaran. Mungkin orang tua mereka sedang melakukan pertemuan.

Asga menatap lamat bagaimana kedua anak itu terlihat begitu bahagia bermain, tertawa dengan lepas. Tangan nya terangkat ingin meraih, saat melihat salah satu anak itu akan terjatuh. Namun anak lain nya dengan segera menangkap adiknya.

"Adik kau baik?"

Asga menatap bergantian ke arah kedua anak itu dan tangan nya yang masih terangkat

"Hm, aku baik kakak!"

Asga mengela nafas dan memajamkan matanya, tangan nya mengepal. Ia membuka matanya kemudian menatap tajam kedua anak itu yang kembali bermain.

Membalik badan nya dan mulai berjalan masuk. Ia akan kembali ke kamarnya saja, Asga merasa ia kurang sehat saat ini.

Diperjalanan asga akan beberapa kali menyapa mereka, para bangsawan yang memiliki keperluan di istana.

Sesampainya di kamar, Asga langsung berjalan menuju balkon kamarnya. Balkon itu mengarahkan ke arah hutan dan Kastil Hitam. Tempat salah satu adiknya tinggal.

"Haha, apa aku pantas mengakuinya sebagai adikku?"

Dengan semua sikap bajingan yang telah Asga lakukan, Asga setidaknya sadar bahwa ia tidaklah pantas menganggap Zhakary Archer sebagai adiknya.

Asga lagi-lagi menghela nafas dan menatap serius ke dalam hutan. Pandangan nya mengedar mencoba mencari tau dimana Zhakary berada. Tak sengaja matanya menatap ke arah sesuatu yang bergerak menaiki sebuah pohon besar.

Itu.... Zhakary(?). Ia membulatkan matanya melihat bagaimana dengan lincah anak itu menaiki dahan dari satu dahan ke dahan lainnya.

Tubuh Asga kaku. Matanya menatap kosong  ke Zhakary. Hingga tanpa sengaja mata mereka bertatapan, hanya sebentar karna dengan segera Zhakary memutuskan tatapan nya.

Zhakary kembali menaiki dahan perdahan pohon  itu. Tangan Asga bergetar, ia ingin kesana dan mencegah segala kemungkinan terburuk yang terlintas dipikiran nya. Namun, tubuhnya kaku, kaki dan tangan nya bergetar hebat, bola matanya bergerak gelisah.

Disana Zhakary berdiri di salah satu dahan, dan kemudian melompat ke bawah. Asga terkejut, dengan segera ia memaksa tubuh nya untuk bergerak. Ia terbang dan mencoba menangkap tubuh yang semakin lama semakin jatuh ke bawah.

Tepat sebelum tubuh itu menghantam tanah, Asga sudah lebih dulu menangkap nya. Ia membawa tubuh Zhakary yang tak sadarkan diri ke kamarnya.

Asga memeriksa denyut nadi Zhakary dan nafas nya, namun semua itu tak ada. Air mata menetes dari matanya. Ia memeluk kepala Zhakary dan berulang kali mengecup dahinya. Wajah Zhakary sudah basah akibat tetesan air mata Asga yang terus turun dan semakin deras.

Malam itu di kamar Pangeran Putra Mahkota hanya diisi oleh isakah tangisan pilu sari sangat pemilik kamar. Sang pemilik kamar menangisi seseorang yang ia anggap berharga namun ia abaikan.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

Pada akhirnya kematian Zhakary disembunyikan dan hanya diketahui oleh Evila bersaudara. Raja dan para ratu pun tidak mengetahui sama sekali tentang kematian itu.

Evila bersaudara memutuskan untuk mengawetkan mayat Zhakary menggunakan sihir dan meletakkan tubuhnya di sebuah tabung, didalam kamar, di ruang bawah tanah milik Putra Mahkota.

Evila bersaudara sering mengunjungi kamar itu hanya untuk mengobati rindu atau untuk meresapi penyesalan mereka karna telah mengabaikan Zhakary.

Mereka sebenarnya sadar bahwa antara mereka dan Zhakary tidak ada masalah apapun. Lantas mengapa mereka mengabaikan nya, menganggap bahwa Zhakary tak ada.

Ini rumit, sulit untuk menjelaskan nya. Mereka sendiri pun tak paham kenapa, yang mereka tau bahwa sejak diketahui bahwa Zhakary memiliki kutukan iblis. Raja dan para Ratu selalu mengingatkan mereka untuk menjauhi Zhakary.

Setiap saat mereka selalu diingatkan akan hal tersebut dan tidak diijinkan untuk melawan ataupun menyangkal. Menanyakan alasan nya pun tak boleh.

Setelah kematian Zhakary, mulai muncul banyak teror di EvilaCastel. Banyak keluhan dari masyarakat tentang berbagai hal. Entah itu tentang maslah pangan, serangan hewan buas dan lain-lain.

Para bangsawan juga mengungkapkan bahwa mereka sering diteror oleh orang-orang yang tidak diketahui. Hal ini membuat Raja Roman Casius bingung. Ia kewalahan menghadapi semua masalah yang datang. Hingga terpaksa meminta bantuan dari kerajaan lain.

Kerajaan lain bersedia membantu nya. Mereka bersama-sama berusaha menyelesaikan masalah ini. Hingga tanpa sengaja mereka semua mendapatkan informasi mengejutkan. Bahwa seseorang sedang merencanakan pemberontakan dan berniat menghapus bersih seluruh kerajaan dan Kekaisaran di benua dan berniat menggantinya dengan satu Kekaisaran baru yang akan dipimpin oleh mereka.

Hal ini tentu membuat mereka kesal dan marah. Mereka berpikir siapa orang gila dengan pemikiran bodoh yang berani untuk memiliki tujuan seperti itu. Apalagi ia berkata ingin Menghapus semua bentuk kepemimpinan di benua ini. Apa dia pikir hanya ada sedikit kerajaan dan Kekaisaran di benua ini. Jika dihitung semuanya itu setidaknya ada lebih dari 50-an kepemimpinan.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

akhirnya Flashback kematian Zhakary, respon keluarga nya, dan apa yang terjadi setelahnya, selesai.

Waktu Chap Zhakary Archer mati. Banyak yang bingung. Apa yang terjadi sama keluarga nya, respon mereka gimana dll.

Sejujurnya aku gak pernah berpikir untuk membuat adegan Zhakary Archer mati. Awalnya aku pengen Zhakary itu tetap di tubuh itu untuk membalas dendam dan menyelesaikan konflik.

Tapi pada saat itu, jujur otak aku udah buntu gak tau mau ngelanjutin ceritanya gimana lagi. Itulah kenapa aku buat Zhakary end bundir, tanpa konflik apapun.

Sekarang kalau dipikir-pikir itu gak nyambung banget. Dan banyak juga yang protes sama aku.

Oke sekian untuk Chap kali ini. Jangan lupa Vote, Comment, and Follow saya.
TerimaKasih🌼✨

𝒁𝒉𝒂𝒌𝒂𝒓𝒚 (𝒁𝒂𝒌𝒂) Where stories live. Discover now