ᵕ̈ ZAS:009 ᵕ̈

4K 429 3
                                    

Zhakary hanya menatap datar ke arah elang kuning yang sedari tadi hinggap di jendela nya. Jika dihitung sudah dua jam lebih sejak elang itu hinggap di jendelanya hingga sekarang elang itu hanya sibuk melihat kesana-kemari bagian dalam kamar Zhakary.

Sesekali elang itu akan mengepak kan sayap nya sambil mengeluarkan suara khas-nya dengan keras. Zhakary pun memilih tidak peduli akan keberadaan elang itu sejak 30 menit pertama elang itu hinggap.

Ia sibuk berjalan kesana kemari dari satu sudut kamar ke sudut kamar nya yang lain. Sebenarnya Zhakary sedang mencari barang milik Zhakary(asli) yang disimpan di sudut kamar nya.

Tadi malam setelah dirinya selesai menangis tersedu-sedu secara tiba-tiba Zhakary(asli) muncul dan langsung berkata.

"Zhakary temukan barangku yang berharga di sudut kamar ini"

Iya, hanya itu yang Zhakary(asli) katakan. Bahkan kemunculan nya tak sampai satu menit kemudian arwah itu kembali menghilang entah kemana.

Hanya saja kemunculan nya ini sedikit membuat Zhakary heran, dari yang dirinya tau bukanlah jika arwah sudah lepas dari tubuh nya maka keadaan nya akan membaik. Tapi, kemunculan Zhakary(asli) kemarin sangat aneh.

Tubuh nya ungu di beberapa bagian. Pakaian yang Zhakary(asli) kenakan juga bukan berwarna putih, melainkan berwarna hitam. Dengan mata sayu dan wajah kusut yang terlihat kelelahan dan tertekan.

Zhakary jadi berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada arwah Zhakary(asli) itu.

Setelah beberapa kali memutari kamar ini untuk mencari tempat yang di maksud arwah Zhakary, Zhakary tak kunjung menemukan apa yang dimaksud dengan barang berharga itu.

Zhakary mendudukkan dirinya di kasur, dan mengamati setiap sudut kamar ini. Kemudian ia mencoba berpikir, jika ia pemilik kamar ini dan dirinya ingin mencoba menyembunyikan barang berharga, dimana barang itu akan dirinya sembunyikan.

Matanya menyapu seluruh kamar ini dari sudut dinding dan atap kamar untuk memperkirakan dimana barang berharga itu disimpan. Hingga akhirnya tatapan berhenti pada lukisan hitam putih di dekat kaca.

Zhakary kemudian melirik keluar jendela dan menemukan bahwa hari sudah gelap dan dirinya belum membersihkan diri. Ia pun bangun dan mengambil pakaian di lemari lalu memasuki kamar mandi.

Di kamar mandi Zhakary dengan segera menutup matanya dan membaca suatu mantra. Setelah mantra itu selesai dibaca secara perlahan tubuh Zhakary menjadi transparan dan benda apapun yang Ia sentuh akan tembus.

Ia pun keluar dari kamar mandi dengan menembus dinding kemudian menghampiri burung elang kuning yang masih hinggap di jendela kamarnya.

Saat sudah berhadapan di depan elang itu Zhakary pun memperhatikan elang itu secara detail. Hingga tatapan berhenti pada simbol matahari kecil di belakang telinganya. Saat Zhakary ingin memperhatikan nya lebih dekat elang itu sudah terbang menjauh dari kamar Zhakary.

"istana matahari?" Batin Zhakary melihat kearah elang itu terbang.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

Seorang gadis duduk sendirian di balkon kamarnya sambil meminum teh nya. Bibirnya tersenyum tipis kala melihat burung peliharaan nya telah kembali.

Burung itu pun berhenti dan hinggap di pembatas balkon kamar nya.

"Jadi?" Ucap gadis tersebut sambil tersenyum manis.

Secara perlahan tubuh sangat burung mulai mengeluarkan cahaya kuning keemasan yang sangat menyilaukan. Setelah cahaya itu menghilang, terlihat lah pria tampan berbut kuning sedang melakukan salam hormat. Dengan meletakkan tangan kanan nya di dada kiri.

𝒁𝒉𝒂𝒌𝒂𝒓𝒚 (𝒁𝒂𝒌𝒂) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz