ᵕ̈ZAS:015ᵕ̈

3.7K 460 51
                                    

Zhakary bergerak tak nyaman ketika merasakan sebelah matanya panas. Ia pun membuka matanya dan langsung menutup nya lagi saat cahaya matahari langsung masuk tepat di matanya.

Zhakary memundurkan tubuhnya dan kembali membuka matanya dan ia pun dapat melihat cahaya matahari yang masuk dan membentuk kotak di lantai kayunya.

Zhakary pun bangun dan membuka pintu. Setelah keluar Zhakary membeku melihat pemandangan di depan nya. Itu adalah banyak nya hewan berbagai jenis berlalu lalang di bawah pohon. Tidak ada dari mereka yang bertarung.

Zhakary bahkan melihat pemandangan seekor rusak berwarna putih dengan anak rusak di punggungnya saat berjalan tak sengaja menabrka seekor singa api. Tabrakan itu menyebabkan anak rusak jatuh, bukan nya marah singa itu malah membantu anak rusak untuk naik kembali ke punggung ibunya.

"Pemandangan yang begitu harmonis" batin Zhakary melihat semua hewan itu hidup berdampingan seperti tetangga dan saling menolong.

Zhakary menolehkan kepalanya ke kiri dan melihat seekor anak gajah yang berusaha mengambil buah jambu namun anak gajah kesulitan akibat tingginya yang tak seberapa itu.

Seekor burung merpati pun hinggap di dahan pohon jambu itu dan mencabut tangkai jambu dengan paruhnya lalu menyerahkan nya ke anak gajah. Anak gajah menerima nya dengan belalainya, kemudian membawa jambu itu dan menyerah kan nya ke anak monyet. Mereka bertiga, gajah, monyet dan merpati itu pun bermain bersama.

Tanpa sadar bibir Zhakary naik membentuk senyum manis yang cantik dengan mata tertutup, beberapa hewan di bawah melirik Zhakary. Zhakary tetap diam selama beberapa saat dengan bibir tersenyum dan mata tertutup.

Lalu setetes air mata turun dari matanya di susul tetesan yang lain. Tetesan air itu terus turun tanpa henti, Zhakary membiarkan nya saja. Bibirnya tak sekali pun turun, bibirnya tetap tersenyum, begitupun dengan air mata yang terus turun.

"Aku berharap aku dilahirkan menjadi salah satu dari hewan-hewan itu. Betapa bahagianya hidup mereka"

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

"Shh.... Ck" pangeran biru itu mendecak kesal ketika merasakan seluruh tubuhnya nyeri.

Bersamaan dengan pangeran Malafis yang mencoba bangun pintu terbuka dan seorang pelayanan memasuki kamar dengan nampan di tangan nya.

Pelayanan itu membulatkan matanya saat melihat pangeran nya telah sadar. Ia dengan bergegas berjalan ke arah tempat tidur dan meletakkan nampan di nakas samping kemudian membantu tuan nya duduk.

"Apa anda merasa tidak nyaman di suatu tempat, pangeran?"

"Tidak masalah hanya saja, rasanya seluruh tulangku patah"

"Saya akan pergi, memanggil tabib"

"Emma, bawakan aku air"

"Baik pangeran"

Emma--pelayan peribadi pangeran ke tiga berjalan keluar untuk memanggil tabib dan memenuhi perintah sang tuan.

Sedangkan pengeran biru, didalam kamarnya terus-menerus mengumpat. Mengingat keadaannya sekarang dan seseorang penyebab dirinya menjadi seperti ini.

◑ ━━━━━ ▣ ━━━━━ ◐

Zhakary berjalan pelan di hutan dengan keranjang buah di tangan nya. Zhakary sesekali berhenti ketika dirinya menemukan buah yang terlihat enak.

𝒁𝒉𝒂𝒌𝒂𝒓𝒚 (𝒁𝒂𝒌𝒂) Where stories live. Discover now