Yes, Queen - 13

Mulai dari awal
                                    

"Apaan?"

"Caper sama mereka?"

"Ngapain, anjir? Gini-gini, gue juga penginnya dapet cowok yang bener ya. Bukan modelan anak geng itu,"

"Banyak gaya lo," Cassie mencibir.

Membiarkan kedua temannya terus saja bertengkar, Ratu yang tidak memiliki niat untuk melerai, memilih untuk mendatangi salah satu penjual untuk membeli makanan.

Ini adalah perbedaan lain dari kantin ini dan kantin utama murid Bhakti Kusuma. Jika di kantin utama pelayan bisa dipanggil untuk memesan langsung di meja, maka di kantin ini pelanggan harus menghampiri langsung stand penjualnya.

Sistem ini nyaris serupa dengan yang terjadi di kantin Skylark. Para murid dapat memesan tanpa perlu keluar dari mejanya. Ada pula kantin yang memang diatur untuk menyediakan makan siang rutinan dengan mode prasmanan. Jadi, baik murid yang memiliki uang atau tidak, mereka tetap dapat menikmati jatah makanan tanpa perlu mengeluarkan uang. Tapi, ini hanya dikhususkan untuk makan siang saja.

"RATU! MAU DIMSUM!" Seru Yora keras-keras.

"Gue takoyaki!" Tambah Cassie.

Ratu menoleh, gadis itu mengacungkan jari tengahnya yang dibalas gelakan tawa teman-teman tidak berakhlaknya itu.

"MINUMNYA MAU LEMON—"

"Kaki lo mau gue patahin?" Potong Ratu dipenuhi ancaman.

Yora tertawa. "LEMON TEA!"

"Pesenin doang! Nanti gue ambil sendiri!" Tambahnya cepat-cepat saat melihat Ratu hendak berjalan ke arahnya.

Sembari menunggu pesanannya dibuatkan, Cassie membuka ponsel dan mencari kontak Queen untuk ia coba hubungi—lantaran nomor temannya itu yang tidak bisa dihubungi semenjak dikabarkan pulang ke Adhibrata.

Berdering. Queen sedang mengaktifkan data selulernya. Tidak membutuhkan waktu lama, panggilan diterima.

"Halo? Michie?" Panggil Cassie.

"Michie?" Ulang Yora dengan mata berbinar. Gadis itu merebut ponsel Cassie lalu mengaktifkan mode speaker.

"MICHIE!" Serunya penuh semangat.

"Hm? Kamu berisik... "

Yora mengerutkan kening. Suara Queen terdengar serak. "Baru bangun ya lo?"

Queen menjawabnya dengan gumaman.

Tidak sabar melontarkan tanya, Yora segera mengubah panggilan suara menjadi panggilan video. Untungnya, Queen menerima panggilan tersebut.

Dalam sekejap, terpampang lah wajah Michella Queensha yang tengah bertumpu di atas bantal. Gadis itu berkedip-kedip dengan ekspresi mengantuk.

"Jangan tidur lagi! Gue mau nanya!" Ujarnya takut Queen tertidur kembali.

"Apaa? Aku baru tidur jam lima pagi, abis drakoran. Masih ngantuk... "

"Bisa-bisanya lo gak datang setelah bikin gempar acara FON kemarin!" Sembur gadis berambut hitam bergelombang itu seraya memakan Dimsum yang diantarkan oleh Cassie.

Karena tengah menginterogasi Queen, alhasil Cassie mengambil alih pesanan miliknya dan juga milik Yora yang telah selesai dibuat.

"Apa sih? Emangnya aku ngapain?"

"Ngapain ngapain! Itu lo yang ngapain sama si Axe kemarin?!"

Yora benar-benar gregetan bukan main. Jika bisa, rasanya ia ingin mendapatkan klarifikasi langsung di hadapan wajah Queen.

Yes, Queen-!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang