Minggu, 17 des 2023.
Adalah pertemuan aku dengan Fani FR. Malam bakda solat magrib aku berpisah dengannya mengendarai motor. Motor saksi pertama pertemuan kita.
Aku masih pusing.
Fani pergi pulang ke rumahnya dg motornya. Dia tidak boleh di ganggu. Istirahat. Tadi habis crot solanya.
Hiks. Entah dia baik sekali.
1.Sewa penginapan yang mapan buat aku malam ini.
2.Beli makan buat aku malam ini.
3.Jemput aku dengan baik buat aku malam ini di hari minggu. 17.des 2023. Hari yang baik buat kami berdua.
4.Tidur berdua di kasur penginapan yang empuk.
5.Mandi bareng.Baper lihat posisinya saat duduk di kursi tamu malam itu saat dia keluar.
6.Dia jagain aku saat aku mandi.
7.Aku pijitin dia seluruh badan.
8.Tidur berdua bareng dia.Hingga kami akhirnya berpisah. Jam 14.00 wib dia menunggu aku di lokasi dan mengajak aku ke penginapan itu. Dia usaha dilu sebelum kami berdua di situ. Aman.
Tapi sebelumnya aku ditinggalnya selama kurang kebkh 30 menit. Mengingat itu jadi resah. Tapi, setelahnya jadi tenang sekali. Malah kecewa saat sampai di rumah karna tidak bareng dia lagi. Tapi pulang ini adalah keinginannya, bukan keinginan aku. Aku ingin sekali bermalam di tempat itu tapi dia maksa aku untuk pulang. Ya sudah aku pulang. Aku setuju keputusannya. Dan aku puas dengan itu semua. Kejutan.
Karna dia pernah janji untuk bawa aku ke penginapannya dia. Tapi itu semua adalah usaha Fani. Dia yang bayar semuanya. Entah berapa dia tidak bilang. Padahal aku masih hutang budi ke dia. Aku pinjam dulu jaketnya. Maaf telah buat kamu ke dinginan.
Hiks.
YOU ARE READING
Agenda Merah
Non-FictionSiang hari yang aku benci sebagai diri sendiri sebagai manusia. Malas kesal lampu padam. Kadang aku senang ketika lampu hidup. Kadang aku kesal ingat sekolah. Alam lain selalu ada di sini. Maaf, dia bukan siapa-siapa. Keterlibatan uang dan sekolah...