2.5 - Marcida Tempus

79 14 170
                                    

Marcida Tempus (Wasted Time), merujuk pada rasi bintang Horologium dan waktu 6 hari yang sudah berlalu sia-sia bagi rakyat Methuselah menjelang persidangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Marcida Tempus (Wasted Time), merujuk pada rasi bintang Horologium dan waktu 6 hari yang sudah berlalu sia-sia bagi rakyat Methuselah menjelang persidangan.

🚄🚄🚄

Tanpa berlama-lama, begitu mendapat informasi bahwa misi sudah bisa dilanjutkan — Hira, Nora, Aiv, Ian dan Oria langsung mempersiapkan segala keperluan agar bisa bertolak ke Methuselah tepat sebelum persidangan Sebastian dimulai.

"Kalian yakin tidak mau diantarkan Stellar Phoenix untuk kembali ke sana?" Florencia bertanya pada kelimanya ketika akan berangkat di salah satu cincin stasiun.

Hira menggeleng, dan memberikan jawaban yang mewakili rekan-rekannya. "Yakin, Kak. Stellar Phoenix baru aja diperbaiki jadi kami ga mau bikin kak Flo repot."

"Ditambah lagi Mayor Durma tadi juga nawarin tumpangan dari Galaxy Rangers buat kami, kru lainnya bisa istirahat di sini dan nunggu kami selesaikan misi!" sambung Oria dengan nada riangnya.

Sang masinis kemudian mengangguk paham, namun ia juga memastikan bahwa mereka berlima harus bisa dihubungi selama misi berjalan. Karena itulah, kamera mini tetap dibawa dan dioperasikan secara jarak jauh dari kantor pusat, supaya dokumentasi misi tetap ada.

"Kalau begitu, semoga beruntung. Jemputan kalian sudah sampai," ucap Flo bertepatan dengan mendaratnya beberapa pesawat tempur angkasa milik Galaxy Rangers yang disebut Starskiff, dan setahunya hanya anggota angkatan udara yang diperbolehkan untuk menggunakan kendaraan tersebut.

Dia dulu ... pilot terbaiknya Galaxy Rangers, ya.

Entah kenapa melihat pesawat-pesawat itu mengingatkannya pada masa lalu.

Sayangnya sesi mengingat harus diselesaikan karena sudah waktunya kelima kru berpamitan, demi menyelesaikan misi mereka yang beberapa hari lalu terpaksa ditunda.

"Kami berangkat!" Ian melambaikan tangan sebelum memasuki pintu pesawat, dan dibalas oleh yang lainnya — minus 2 kru yang sudah mundur mandiri ke kamar mereka, tidak usah disebut siapa kita semua tahu.

"HATI-HATI DI JALAN!" Jjongmon yang berada di gendongan Aya ikut melambai, hampir saja jatuh sebab terlalu semangat melepas kepergian kru.

🚄🚄🚄

Beralih ke Methuselah, tepatnya di ruang sidang Palace of Epiphany. Semua orang di sana harap-harap cemas menunggu sidang Duke mereka, dan mengingat fungsi asli istana yang menjadi pengadilan juga mereka mau tak mau harus menonton salah satu petinggi mereka diadili.

Space Sojourner Where stories live. Discover now