2.0 - Rigentem Flumen

123 15 165
                                    

Rigentem Flumen (Freezing River), merujuk pada rasi bintang Eridanus dan situasi terkini di Methuselah — ramalan pembekuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rigentem Flumen (Freezing River), merujuk pada rasi bintang Eridanus dan situasi terkini di Methuselah — ramalan pembekuan.

🚄🚄🚄

"Hari ini mereka datang lagi, loh."

Ucapan dari Oria tentunya sudah disadari semua orang — sejak Durma melaporkan bahwa pembekuan telah terjadi di seluruh bagian Methuselah, ada banyak sekali penduduk desa luar yang mengungsi ke Vespertile City mengingat sejauh ini hanya ibukota yang belum terdampak.

Ditambah lagi, bencana yang tengah menimpa planet Methuselah bukan musim dingin biasa yang membuat dataran tertutup salju. Itu karena pembekuan yang terjadi bisa membuat manusia langsung menjadi patung es.

"Bahkan sebagian besar di antara mereka adalah anak-anak yang kehilangan orang tua," sambung Ian. Ia tiba-tiba teringat masa lalunya yang juga merupakan anak yatim piatu. Mungkin karena itu Ian bisa merasa terhubung dengan para pengungsi yang masih kecil.

"Tapi aku juga memikirkan hal lain," tutur Aiv membuat yang lain menoleh ke arahnya.

"Misalnya?" — Hira.

"Bagaimana jika kota bagian Overworld ataupun Underworld juga ikut membeku? Atau jika Vespertile tak bisa lagi menampung pengungsi lain mengingat banyak di antara mereka yang tinggal di jalanan setelah mengungsi ke mari," lanjut cowok itu sambil memeluk biolanya dengan tatapan sendu. "Apa kita bisa selamat?"

"Sebenarnya ada satu cara," kali ini Sebastian yang bicara. "Di puncak tertinggi Methuselah, sejauh yang saya ketahui tempat itu takkan bisa dibekukan."

"Maksudmu, gedung pengadilan kedua benteng Antares?" Claire bertanya menyelidik. Sementara yang ditanya memberi sebuah anggukan singkat.

"Benar. Palace of Epiphany akan jadi opsi terakhir kita."

Kemudian Sebastian menayangkan sebuah hologram, menampilkan peta Methuselah secara keseluruhan. Kemudian dengan cepat peta menunjukkan letak bangunan yang dimaksud.

"Dibandingkan pengadilan di benteng, kami jarang sekali melaksanakan pengadilan di Palace of Epiphany karena hanya dikhususkan untuk para penduduk Methuselah yang berbuat kesalahan. Namun kasus kejahatan besar yang dilakukan oleh mereka jarang terjadi, ditambah lagi penduduk Methuselah bisa menyelesaikan permasalahan tanpa banyak drama." Sebastian menjelaskan panjang lebar. "Dan jika memperhitungkan luasnya, bangunan ini bahkan bisa menampung semua pengungsi di Overworld."

Sejauh ini, mereka merasa persiapan untuk menghadapi bencana pembekuan telah maksimal. Dengan membuka tempat bagi para pengungsi, adanya Palace of Epiphany jika situasi menjadi semakin buruk, dan menurut data yang diperoleh hanya bagian permukaan planet yang membeku alias penduduk Underworld tak akan terdampak bencana membuat para kru juga petinggi Methuselah tidak mengkhawatirkan apapun sama sekali.

Space Sojourner Where stories live. Discover now