Hanya cerita biasa tentang keseharian para anggota Interstellar Space Frontier.
Jika kau penasaran, buka saja. Siapa tau ada yang seru, iya kan?
with cast ; by farrasayuvi30
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Citharam Gratiae (Graceful Lyre), merujuk pada rasi bintang Lyra dan juga menjadi nama dari konstelasi milik Ciel.
YOOK MANA YANG KANGEN SAMA SPACE SOJOURNER ️🙋🏻♀️
Btw, aku udah nyiapin dua chapter bekstori buat dua kru 👀 enaknya di-publish kapan, yaa~
🚄🚄🚄
Sebuah tradisi wajib bagi para kru yang tengah mengikuti misi, yakni menginap dan berbaur dengan masyarakat sekitar. Karena itu, selagi masih berada dalam misi yang sedang berjalan mereka akan mendapat izin untuk menggunakan penginapan atau jika ada warga yang berbaik hati, bisa menetap sementara di kediaman yang dimiliki.
Seperti yang sudah-sudah, kelima kru Stellar Phoenix itu akhirnya menginap di panti asuhan Rose Petals atas tawaran Claire. Lagipula, tidak ada salahnya untuk berbaur bersama para anak kecil yang tinggal di sana.
🚄🚄🚄
Tengah malam — Ian merasakan tenggorokannya kering. Maka ia beranjak tempat tidur, melewati ranjang yang diisi anak-anak penghuni panti juga Oria dan Aiv.
"Untung aku masih inget dapurnya di mana," ucap cowok 22 tahun itu setelah melepas dahaga.
Namun beberapa detik setelahnya, suara piano terdengar menggema ke seluruh bangunan panti, membuatnya sedikit merinding.
Hantu macam apa yang memainkan piano di tengah malam?
Meskipun begitu, Ian tetap memberanikan diri untuk memeriksa sumber suara. Berbekal senter yang tadinya digunakan menuju dapur, ia melangkah pelan-pelan ke ruang tamu — yang mana suaranya semakin terdengar jelas.
Begitu sakelar dihidupkan dan langsung menerangi seluruh ruangan, hantu piano itu langsung menjerit ketakutan.
"AAAAA!"
"AYAM AYAM."
Ian malah ikut kaget. Apalagi latahnya barusan, benar-benar di bawah standar.
"Loh, Ciel?"
"Eh?"
Ternyata sosok hantu yang dikhawatirkan oleh Ian adalah Ciel. Gadis kecil itu kaget sampai terjungkal dari kursi, menghentikan permainan pianonya.
"Maaf udah bikin kaget," kata Ian kemudian membantu yang lebih muda berdiri. "Kirain tadi ada makhluk halus."
