Rosa Petala (Rose Petals), merujuk pada Caldwell 49 / Nebula Mawar, nama panti asuhan yang didirikan oleh keluarga Vanderbilt dan aksesoris yang sering ada di pakaian Claire.
🚄🚄🚄
warning: membaca chapter ini bisa membuat emosi naik turun :')
🚄🚄🚄
"Jadi Kakak dan yang lain akan pergi dulu ke planet lain?"
"Sampai keadaan membaik. Dan kamu tahu Ian, sebenarnya setiap kru menjalani misi mereka tidak mendapat pengawasan dari kru lain dan langsung ditinggal oleh kereta. Tapi aku tidak memilih untuk melakukan hal seperti itu."
Suara Flo di ujung membuat Ian sempat terdiam. Karena kalimatnya berarti bahwa bisa saja wanita itu meninggalkan mereka sendirian tanpa arahan atau informasi penting selama menjalani misi, dan ia juga pernah teringat ucapan dari sang ketua besar ISF sewaktu ia berhasil menjadi anggota.
"Kau beruntung bisa menjadi kru dari kereta Stellar Phoenix, setidaknya kau bisa terus hidup dan punya masinis terbaik di Interstellar Space Frontier seperti Florencia."
Beberapa pembicaraan berlalu dan setelahnya sambungan telepon terputus. Ian kemudian berpikir kalau ia memang harus berterima kasih kepada teknologi yang kini sudah memungkinkan penggunanya memakai internet tanpa perlu mengisi pulsa atau kuota.
bilang aja missqueen, padahal gaji dari ISF banyak - koalauthor
Sehabis itu dia berjalan menghampiri keempat rekannya yang masing-masing memasang wajah murung — bahkan Oria yang dikenal periang juga melakukan hal sama.
Begitu Ian tiba di antara mereka, Nora menanyakan soal mengapa Flo harus repot menelepon padahal ada sebuah teknologi yang disebut video call.
"Kak Flo memang begitu, alih-alih menghubungi dengan video ia lebih suka memakai telepon suara seperti biasa. Tapi itu kalau dia yang telepon duluan, jadi dia tetap mau diajak panggilan video," jelas pemuda yang kali ini tidak menunjukkan senyum lima jari khasnya. "Terus kenapa tadi dia nelpon?"
"Traumanya Aya kambuh abis liat Duchess Claire jatuh ke tebing, jadi mau dibawa ke rumah sakit di planet terdekat buat diperiksa dan siapa tau ada kru lain yang ngalamin hal sama," jawab Ian dengan suara pelan. "Jjongmon juga bilang kalo lengan kak Flo sempet luka gara-gara kena pisau lipat yang selalu Aya simpen, mungkin kena pas mau nenangin."
Kembali, kelimanya saling diam. Mereka tidak tahu apa yang pernah terjadi pada gadis itu di masa lalunya, bahkan sesama kru tak ada yang saling mengetahui masa lalu mereka sebelum masuk ISF dan menjadi kru Stellar Phoenix. Hanya tiga orang yang mengetahui hal itu — Juno sang ketua besar Interstellar Space Frontier, Vivian yang merupakan sekretaris dari pria itu, jadi jelas dia mengetahui arsip para kru, dan yang terakhir tentu saja Florencia sang masinis kereta.
YOU ARE READING
Space Sojourner
Science FictionHanya cerita biasa tentang keseharian para anggota Interstellar Space Frontier. Jika kau penasaran, buka saja. Siapa tau ada yang seru, iya kan? with cast ; by farrasayuvi30