15. bukan kesalahan

Začať od začiatku
                                    

Jovan menarik tubuh itu Ke dalam rengkuhannya, menangis dalam diam dan menggumankan  terimakasih terus menerus.

















"Mama tau tidak disini ada dedek bayii" di perjalanan pulang renja dari rumah sakit, si manis dengan girang menunjukan perutnya yang baru ia sadari sedikit membuncit kepada widia.

"Adek senang?"

"Tentu! Adek suka bayi, mama juga kan?"
Widia terpaksa mengangguk dengan tangan terus mengusap rambut si mungil Yang menyender di bahu nya.

Bukannya tak senang, widia hanya takut akan semua kemungkinan. Ia sangat menyayangi renja, anak yang begitu ia nantikan. Tidak bisa Widia bayangkan jika terjadi hal buruk selama renja mengandung.

"Papa! Papa suka tidak? Papa tidak memberi selamat kepada renja, jahat!" mengesampingkan rasa tidak enak lainnya, damian memilih tertawa sembari menyetir menanggapi ocehan renja.

"Iya-iya, selamat yaa bayi papa akan punya bayi, pasti gemas sekali" damian memperhatikan bagaimana raut widia, ia melempar senyum menenangkan seolah mengatakan bahwa semua baik-baik saja. Mereka memang seharusnya menyambut kedatangan  makhluk mungil lainnya Di samping keadaan yang dianggap buruk ini.

Sedangkan jovan sedari tadi hanya diam dan sesekali tersenyum, ia duduk di kursi depan bersama damian, sedangkan renja di belakang bersama sang mama.

Mobil menuju ke-kediaman pramana dengan laju sedang sembari menikmati ocehan si manis yang tiada habis nya.

.

.

.

.

.

"Pa, setelah ini bagaimana?"

"Hm?"

"Tidak mungkin kita Biarkan renja  mengandung sendirian seperti itu"

"Akan aku bicarakan dengan jovan, jangan terlalu Dipikirkan.  Kau bisa sakit sayang"

Di tengah malam, percakapan itu mengaliri begitu saja. Widia benar-benar tak bisa menghentikan pikirannya untuk memikirkan nasib sang anak.

"Lagi pula, pernah bayangkan renja tanpa jovan? Mungkin jovan bisa menahan diri tanpa renja. Namun renja tidak seperti itu sayang. Renja selalu ingin apa yang ia mau ia dapat. Bisa bayangkan jika jovan bersama orang lain suatu hari nanti? Beberapa besar pun renja, ia tak akan bisa lepas dari jovan. Kita tau itu, maka iklaslah anak kita bersama, tidak ada yang salah. Kita sudah menganggap jovan anak kita, namun tidak ada yang salah dari mereka berdua yang ingin bersama widia. Sedari dulu, jovan adalah hal yang tak bisa jauh dari renja" damian mengusap kepala widia dengan lembut, menenangkan istri nya dari pikiran runyamnya.

"Disaat jovan jauh darinya, renja bisa sakit parah. Bahkan saat renja tidak nyaman berada di dekat jovan seperti kemarin, yang ia pikirkan tetap jovan. Bukankah itu cukup untuk membuktikan bahwa mereka memang tidak dapat dipisahkan" lanjut damian.

"Tapi, aku takut jovan tidak akan sanggup mengurus renja dan anaknya sekaligus nantinnya. Dan aku takut itu akan berimbas kepada renja pa"  karna Widia memikirkan kemungkinan terburuk, bagaimana jika nanti jovan lelah dan tanpa sengaja menyakiti renja, widia tidak bisa membayangkan itu.

"Ada kita, disini masih ada kita untuk mendukung mereka. Kita Kan memberitahukan kepada jovan, saat ia lelah untuk pulang kepada Kita, agar meminta bantuan kita untuk menjaga renja juga bayinya, Itu lah guna kita"

Damian menarik wajah sang istri dari pelukannya,  memberi senyum menenangkan.

"Bukankah lebih melegakan melepas  renja kepada jovan? Kita dapat menegurnya sekali pun ia salah. Jovan juga lebih mengenai renja. Bagaimana jika orang lain yang bersama renja suatu saat nanti? Tidak semua mau menerima sisi lain dari renja sayang"

Widia membenarkan, hatinya sedikit sakit tapi juga lega. Benar, jika renja bersama orang lain, kemungkinan lebih besar untuk si manis tersakiti.

"Ayo langsung Kan pernikahan mereka secara tertutup saja. Kita bisa menutupnya dari publik dan membiarkan orang  terdekat Tau. Kita harus memberi kesempatan yang benar kepada jovan, dia jika sudah lebih dari kata cukup untuk berumah tangga"

Lagi pula, damian tidak pernah meng-ekspos renja ke-publik karna takut hal yang tak diinginkan terjadi. Walau perusahaannya besar, damian bukan artis pula yang sangat terkenal, ia hanya seorang pebisnis yang mungkin hanya dikenal pebisnis lainnya. Jadi bukan hal yang mustahil menyembunyikan pernikahan anak mereka.






















Semoga kalian ga kecewa sama alurnya ya, karna aku udah berusaha buat semampuku biar kalian ga kecewa, but dari awal ceritanya dah kesusun diotakku kayak gini, gaada yang berubah banyak kok.

Selamat menikmati kerajinan udateku haha 😉😉

Ini stock draft dah mau abis, tpi bakal aku usahain ga ngilang-ngilang lagi akunya dan minimal update seminggu sekali!

Jangan lupa vote dan komen, kalau bisa follow juga akunku yaa.

Maaf kalau ada typo dan kata tidak sesuai, terimakasihh semuanyaaa 😦💗



Mas ||Noren [ON GOING]Where stories live. Discover now