07. hancur 🔞

3.6K 168 9
                                    


Tw: mature content,sex scene,incess,sexual harassment, pemerkosaan, dirty talk, ini agak jijik juga mungkin, so yang ga suka bisa skip and yang di bawah umur know your limit ok?! 🔞🔞🔞










Padahal sebelum kekacauan perkara perusahaan yang ditanganinya, jovan juga punya urusan yang cukup penting, yaitu mengawasi perubahan renja. Jovan tau, diumur nya yang menginjak remaja keterbelakangan yang dimiliki sang adik pasti berpengaruh besar jika tak diawasi.

Ada beberapa hal yang renja tak tau itu baik atau buruk, oleh karna itu jovan ingin kembali rutin membawanya ke dokter park milan.

Namun sekarang ia malah dengan tak tau diri melecehkan sang adik dengan pengaruh alkohol. Tentu itu tak bisa ia jadikan alasan, namun tubuhnya seolah tak mau berhenti. Jovan terus menjamah bibir si bungsu pramana dengan tergesa, hingga renja mulai terusik dan perlahan membuka mata nya.

Renja masih linglung, pemandangan sosok jovan yang mengukung tubuh nya juga bibirnya yang ditawan membuatnya tak dapat mencerna situasi. Renja mulai kehabisan nafas, rasa ini aneh. Renja merasa ada yang salah dengan yang dilakukan jovan, ia menolak sentuhan yang diberikan jovan, renja merasa ini bukan hal yang baik. Dengan perlahan dada bidang sang kakak di dorong pelan, namun tak memberikan efek apa-apa kepada jovan yang diliputi hawa nafsu tinggi.

Demi apapun, renja ingin bernafas dengan benar. Tapi kedua tangannya yang tadi berusaha mendorong dada jovan kini ditahan di atas kepalanya sendiri dengan satu tangan kekar jovan.

Renja menangis, tidak suka akan perlakuan jovan yang terkesan kasar. Maka kakinya yang terbebas mulai menendang yang bisa ia jangkau. Tubuhnya menggeliat heboh ingin melepaskan diri.

Renja pikir itu berhasil, karna kini jovan mulai menjauhkan wajahnya dan menatap wajah renja yang berlinang air mata dengan lekat.

Rahang nya yang kecil di cengkram, tidak kuat namun cukup membuat renja ketakutan.

"Mas. . ." ia berusaha mengeluarkan suaranya dengan terengah engah karna jovan benar-benar tak membiarkan nya bernafas tadi.

"Kenapa hm?" pemandangan bagaimana sorot takut renja dengan wajah sembab nya bukan membuat jovan sadar akan apa yang sedang ia lakukan, ia malah semakin di butakan oleh nafsu semata dengan paras sang adik yang terlihat berkali lipat indahnya saat ini.

Tubuh mungil yang berada di bawah kungkungannya membuat sisi bejat dari jovan menyeringai senang, ini yang ia inginkan dari dulu. Rahang renja dilepas, kini giliran pipi gembil yang basah akan air mata ia belai.

"Kenapa kamu harus terlahir dengan paras seindah ini dek? Bukan salah mas kan kalau jatuh sedalam ini ke kamu?"

Renja tidak sepenuhnya mengerti apa maksud dari perkataan yang terlontar dari mulut jovan, namun satu yang ia tau, tatapan jovan yang ini baru pertama kali di tunjukan untuknya, dan renja merasakan bahwa ia mulai merasa takut dengan jenis tatap yang diberi oleh jovan.

Ia mulai merasa ini tak benar, bau aneh yang tercium dari tubuh jovan, membuat renja tak nyaman.

"Mas, minggir. . . adek mau bobo" renja berusaha kembali berujar meski kebingungan, ia hanya ingin terlepas dari situasi yang membuat nya tak nyaman.

"Bobo? Ga mau mas puasin?" agaknya jovan benar-benar sudah gila, hanya karna melihat toys sex yang dimiliki renja bisa membangkitkan bermacam-macam pikiran erotis terhadap sang adik yang selalu ia kubur dalam-dalam. Bergelas gelas alkohol yang ia teguk membuat kewarasannya benar-benar tinggal sedikit.

Mas ||Noren [ON GOING]Where stories live. Discover now