19► please give me time to breathe (sjy)

183 87 129
                                    

"Layla ga ada di rumah?"

Jake yang masih menggunakan apron tiba-tiba berteriak dari ambang pintu dapur. Semua anggota Enhypen, termasuk Jay dan Heeseung, sontak menoleh bersamaan. Keributan yang terjadi di antara Jungwon dan Ni-Ki pun ikut berhenti.

"Iya, Jake. Mama udah cari ke semua ruangan, dipanggil-panggil nggak nyahut juga."

"Bibi ke mana emang?" Jake buru-buru mencuci tangannya yang berminyak, sengaja menyalakan loudspeaker agar suara sang mama terdengar jelas.

"Bibi tadi beli makanan Layla, pas pulang udah ilang aja."

Jake mengambil ponsel yang tadi ditaruh di dekat wastafel. Setelah meletakkan apron, dia segera membersihkan kemejanya dan mencari kontak motor. "Jake otw cari, Ma. Mama istirahat aja."

Suasana seketika hening ketika panggilan telepon itu dimatikan. Jake kalang kabut, panik karena tidak biasanya hal seperti ini terjadi. Entah ke mana Layla pergi. Semoga saja anjing itu belum berkeliaran terlalu jauh.

"Layla kabur dari rumah?" Ni-Ki mencoba mengonfirmasi, mengamati lamat-lamat Jake yang masih belum menemukan apa yang dicari. "Kok, bisa? Bukannya dia selalu anteng, ya?"

"Bacot sat, gue mau balik sekarang," sungut Jake begitu tahu kunci motornya ada di dekat Ni-Ki.

"Sans anjing," kesal Ni-Ki yang sejujurnya hanya ingin mencairkan suasana.

"Udah kayak sama pacar aja, paniknya bukan maen." Jungwon menggeleng-geleng, lanjut membantu Sunoo mengaduk sup.

"Bawel." Jake mendadak sewot. Pandangannya lalu berpindah pada Sunghoon yang sejak tadi hanya mengayun-ayunkan spatula. "Hoon, bantu gue cari Layla."

"Sekarang banget?" tanya Sunghoon polos yang langsung dijawab Jake dengan umpatan kasar.

"KAGAK! TAHUN DEPAN! LO MAU GUE TABOK?"

"Sama gue aja." Heeseung yang juga mendengar semua percakapan Jake dan mamanya menyahut dari ruang tamu. Lagi pula dia sedang gabut. Daripada melihat pertengkaran adik-adiknya, lebih baik pergi saja.

"Gue juga mau ikut." Tiba-tiba suara Ni-Ki menggema.

"Ga usah! Lo cuma bisa bikin gue emosi di jalan!" seru Jake seraya menyambar jaketnya yang tersampir di sandaran sofa. Tanpa putar balik sekalipun, Ni-Ki tahu bagaimana ekspresi Jake saat marah. Kali ini dia tidak memaksa seperti biasanya. Ni-Ki hanya bisa pasrah, apalagi Jungwon juga ikut menegurnya.

"Karma ngeledekin gue itu," celetuk Jay yang berpapasan dengan Jake di ruang tamu.

Jake melaluinya begitu saja. "Ga lucu."

Jay memperhatikan Jake yang pergi ke parkiran dengan tatapan sinis. "Apaan, dah. Sensi bener."

"Udah, Bang. Mending bantuin gue naruh ini di meja tengah." Sup sudah matang. Jungwon menyerahkan sebuah mangkuk besar pada Jay begitu tiba di depan meja dapur.

"Sekalian piring-piringnya, Bang. Tangan gue masih kotor," ujar Sunoo sembari menggeser tumpukan piring dan sendok.

Alis Jay terangkat satu. "Emang siapa yang mau makan?"


- ENHYPEN -


Bagi Retha, dua tahun yang lalu merupakan masa-masa terburuknya. Dia memilih untuk bergabung bersama sekelompok penindas karena takut dirundung. Sifatnya yang mudah terbawa arus pun turut memperumit masalah. Orang-orang itu menjadi lebih leluasa memberi Retha perintah.

Salah satu dari sekelompok perundung itu adalah Chris. Dia pindah dari Australia untuk bersekolah di Amerika. Namun, alih-alih membaik, dia malah makin menjadi. Laki-laki itulah yang memengaruhi Retha dulu. Berbeda seperti sekarang, Chris menggunakan tampang angelic-nya untuk menipu.

Foreshadow | ENHYPENWhere stories live. Discover now