"E...nggak ada mas,"alibih Naya.

Alka hanya mengangguk sembari tersenyum membuat hati Naya yang memang pada dasarnya lemah kini semakin di buat lemah karena senyuman hangat yang Alka berikan.

"Ohya,tadi mas nyariin apa?"

"Dompet biasa mas sayang,"sahut Alka lembut

"Dompet?"beo Naya

"Iya..yang biasa mas bawa itu ,emm kalo nggak salah warna hitam"ucap Alka sembari menjelaskan ciri-ciri dompet kesayangannya.

"Ouhh,Naya nggak liat mas,soalnya dari sehabis mandi Naya langsung ke meja rias"ucap Naya yang di sahut dengan anggukkan kepala oleh Alka.

"Jadii dari tadi belum makan??"tanya Alka yang di angguki oleh Naya.

"Masih kenyang mas,"

Alka mengerutkan keningnya,"kenyang?tadi malam kan mas cuma beliin kamu martabak,masa masih kenyang?itu aja mas tadi subuh buka kulkas liat martabaknya masih sisa banyak,kamu makan berapa potong tadi malam sayanggg??"ucap Alka membuat Naya ragu untuk menjawabnya.

"Naya makan banyak mas,"sahut Naya diimbuhi dengan senyumnya.

"Makan banyak cuma sepotong hm?"sahut Alka sembari memegang dagu Naya.

"Itu ukuranya besar mas,makanya Naya cuma makan sepotong,"ucap Naya sembari menunduk.

Alka tersenyum tangannya kini terulur untuk mengelus puncak kepala Naya,sungguh dirinya merasa gemas dengan tingkah istrinya.

"Mau mas suapin?"

Naya mendongak,dengan gerakan cepat Naya segera mundur dari hadapan Alka.

"Nggak,Naya kan udah besar mas..masa mau di suapin"protes Naya.

"Terus kenapa kalo udah besar?lagian nggak salahkan kalo suami nyuapin istrinya sendiri,?"sahut Alka.

"Tap-"

Tanpa aba-aba Alka langsung menarik tangan Naya dengan lembut ke arah bawah tepat ruang makan berada.

"Mas....Naya bisa makan sendiri,lagian Naya juga belum laper..."ucap Naya sedikit kesal karena ulah Alka barusan.

"Nggak,pokoknya sebelum mas berangkat kerja mas harus pastiin dulu kamu makan."ucap Alka mutlak.

"Tapi mas-aaakk.."

Belum sempat Naya melanjutkan perkataannya,kini tubuhnya sudah berada tepat di pangkuan Alka membuat jantungnya yang memang sudah sedari tadi berdetak kini semakin kencang detakannya,belum lagi ketika kini jarak antara dirinya dan Alka begitu dekat.

"Ayo buka mulutnya..."ucap Alka namun tidak dituruti oleh Naya, perempuan itu justru menatap bingung nasi goreng yang ada di atas meja.

"Buka sayanggg...."bujuk Alka

"Itu makanan siapa mas?kan Naya nggak bisa masak,"ucap Naya membuat Alka menghembuskan nafasnya.

"Ini mas yang bikin sayang..."ucap Alka

"Ouhh..."sahut Naya.

AlkanaWhere stories live. Discover now