Twins-18

1K 125 3
                                    

Zee berbaring di kasur sambil memejamkan matanya, Shani setia berada di samping nya mengelus tangan Zee.

"Gimana? udah enakan?"

"Mama kan selalu bilang ke kamu, jangan lupa di minum obat nya, kamu selalu gak minum, alasan nya karena lupa"

Zee hanya diam, selain karena perut nya yang masih terasa sangat nyeri, ia diam karena merasa sedikit menyesal sudah agak kurang ajar sama mama nya beberapa waktu ke belakang.

Sedikit.

Iya sedikit, gak banyak, gak kurang, atau bahkan lumayan.

Tapi sedikit.

"Mama tau kok kamu kemana semalam, kamu ke club lagi kan? kamu tau kan mama tuh gak suka kamu kesana"

"Tempat itu hanyalah sarang maksiat, tempat huru hara, di tambah kamu mabuk di sana, kamu tau kan minuman beralkohol bisa memperparah kondisi kamu"

"Mana kamu di suruh cuci darah rutin malah selalu menghindar"

"Ini bukan cara kamu untuk cepat ketemu Tuhan kan?"

Zee masih diam, ia seperti enggan menjawab segala pertanyaan yang di ajukan mama nya.

Shani menghela nafas, beranjak dari kasur, hendak pergi, namun Zee menahan nya dengan memegang tangan nya.

"Boleh gak Zee peluk mama, Zee kangen di peluk sama mama"

Shani tersenyum, ya di balik keras nya Zee, ia tetap seorang anak yang pasti selalu merindukan kasih sayang orang tua.

Shani memeluk Zee, perlahan Zee terisak di pelukan Shani.

"Zee minta maaf ya, karena Zee udah kurang ajar belakangan ini sama mama, maafin Zee, Zee cuma..."

"Zee bingung kenapa Tuhan kasih cobaan seberat ini ke Zee"

"Itu semua datang beruntun ma, mulai dari perpisahan nya mama dan papa, Zee di vonis punya Gagal Ginjal, Zee di lecehin sama selingkuhan nya papa, dan puncak nya Zee harus merelakan semua impian Zee karena Zee hamil anak yang berasal dari musibah pelecehan itu"

"Zee cuma..."

"Zee cuma capek ma, Zee mau mati aja sekarang juga!"

Shani menggeleng.

"Hei dengerin mama, kamu gak boleh ngomong gitu sayang, ini semua takdir dari Tuhan, semua sudah di gariskan, tugas kamu hanya satu yaitu ikhlas"

"Ikhlas dengan semuanya"

"Juga berserah kepada Tuhan, sholat, tawakkal, minta bantuan ke Tuhan"

"Mama yakin, Tuhan pasti punya alasan tersendiri soal ini semua sayang"

"Alasan kenapa Tuhan memilih kamu untuk merasakan segala cobaan ini"

"Oke, jangan sedih, mama ada di samping kamu, 24 jam mama akan selalu bersedia dengerin semua keluh kesah kamu sayang"

"Sekarang kamu ke kamar baby Ella, peluk anak kamu, kasih dia ASI"

Zee meresapi semua pesan dan nasehat yang di utarakan mama nya, ia paham dan mengerti.

Ia beranjak dari kamar nya, menuju kamar Shani dimana baby Ella berada.

Disana terdapat baby Ella yang sedang bermain bersama adik nya Christy.

Zee duduk di samping kasur tempat baby Ella berada, ia menggendong baby Ella, mencium dahi nya dengan lembut.

"Mama kangen kamu nak"

Ucapan Zee membuat Shani terenyuh, Zee beralih ke Shani, ia menatap mama nya.

Shani dengan sigap membantu membuka kancing kemeja Zee.

TwinsWhere stories live. Discover now