Twins-10

1.2K 159 17
                                    

.
.
.

7 hari kemudian...

Hari ini adalah hari dimana Gracio akan di adili, hari dimana ia akan menunggu keputusan hakim tentang nasib nya.

Apakah ia akan mendapatkan hukuman mati atau hukuman seumur hidup.

Gracio datang sambil di borgol dan di kawal ketat oleh kepolisian, ia duduk di tengah - tengah.

Dap! Dap! Dap!

"Persidangan Putusan Hukum atas Terdakwa Gracio Harlan di buka!"

Persidangan di mulai dengan pembacaan pembelaan dari pihak Gracio, secara mengejutkan Gracio mengakui semua kesalahan nya.

"Dengan ini saya Gracio Harlan mengakui kesalahan saya di antara nya Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Kekerasan dan Penyiksaan Pada Anak, Percobaan Pembunuhan, dan Penyuapan"

"Dengan ini saya pasrah atas segala Putusan dari Yang Mulia Hakim"

"Demikian pembacaan pembelaan saya, saya ucapkan terima kasih"

Gracio kembali duduk di kursi.

"Jadi anda mengakui segala kesalahan anda?",tanya Hakim.

"Benar yang mulia",jawab Gracio.

"Anda tidak takut jika nanti anda akan di jatuhi hukuman seberat apapun?",tanya Hakim lagi.

"Tidak yang mulia"

Hakim berdiskusi pada JPU, menurut JPU Gracio harus di jatuhi hukuman mati karena melihat semua dakwaan.

Hakim pun memberikan pihak Korban yaitu Shani untuk membacakan pledoi nya.

Shani di wakili oleh pengacara nya, hal mengejutkan terjadi karena Shani tiba - tiba memutuskan untuk mencabut tuntutan nya.

Tentu ini membuat Keenan, ayah Shani tak habis fikir, begitu pula dengan Anin yang sejak awal sudah mendukung Shani.

"Benar, saudari Shani anda ingin mencabut tuntutan anda?",tanya Hakim.

"Benar yang mulia",jawab Shani.

"Tapi Terdakwa sudah melakukan penyiksaan kepada anda dan anak - anak anda"

"Dan Terdakwa mengakui nya"

Shani menarik nafas panjang.

"Setiap manusia pantas mendapatkan hak untuk berubah menjadi lebih baik yang mulia"

Anin mengangkat tangan nya.

"Interupsi yang mulia!"

"Silahkan!"

Anin menatap Shani kecewa.

"Saya tidak setuju yang mulia! Shan, orang ini udah hampir mau bunuh lo, dia udah nyiksa Christy! nyiksa Zee! lo gak kasihan sama anak - anak lo!"

Anin mengucapkan itu dengan menggebu - gebu.

Zee? ia sudah menangis sedari tadi di pelukan Marsha.

TwinsWhere stories live. Discover now