Twins-prolog

4K 224 11
                                    

Jakarta,2012

"Ayo bu sekali lagi! terus bu, iya!"

"Aaaaa!! sakit mas"

"Oekk..Oekk"

Suara tangisan bayi yang di nantikan oleh setiap calon orang tua, Shani wanita berusia 27 tahun dan Gracio pria berusia 29 tahun itu sudah resmi menjadi sepasang orang tua.

Eittss..
Tapi tunggu dulu, tak sampai disitu perjuangan Shani, karena masih ada satu bayi lagi yang harus di keluarkan.

Yaps, dia mengandung sepasang bayi kembar, bayi itu berhasil keluar 5 menit setelah bayi pertama keluar.

Namun dengan keheranan team medis dan Shani juga Gracio tentu nya, karena bayi yang kedua tidak menangis.

"Dok, anak saya gak apa - apa kan?"

.
.

Gracio duduk di depan Dokter Kandungan yang menangani istri nya, ia tentu bertanya - tanya kenapa putri nya yang kedua tidak menangis saat lahir.

"Setelah di lakukan pemeriksaan, putri bapak yang satu dalam keadaan sehat"

"Alhamdulillah"

Gracio tersenyum sumringah.

"Namun putri bapak yang kedua.."

"Dia mengidap Cerebral Palsy Syndrome"

"Simpel nya Cerebral Palsy Syndrome adalah Syndrome dimana otak mengalami gangguan perkembangan, anak yang mengalami Syndrome ini akan mengalami kesulitan konsentrasi, gangguan pada otot gerak dan juga syaraf, dan koordinasi tubuh"

Gracio lemas mendengar segala penjelasan dari Dokter, ia tak menyangka anak nya lahir cacat.

.
.

15 Tahun Kemudian..

Shani sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk kedua putri nya dan juga sang suami Gracio tentu nya, dengan Zee yang membantu di dapur.

Ketertarikan Zee pada dunia masak - masak memang sudah terlihat sejak ia kecil.

"Duhhh liat 2 bidadari papa pagi - pagi luar biasa",puji Gracio.

"2 doang pa? kan bidadari nya ada 3 disini",ucap Zee.

Ya memang Christy ada di meja makan memperhatikan Shani dan Zee, Christy duduk di kursi khusus, kursi yang memang di peruntukan untuk nya.

"Dia mah bukan bidadari tapi syaiton",balas Gracio.

Gracio pergi meninggalkan Shani dan Zee.

Shani yang melihat Gracio seperti itu hanya bisa menghela nafas, Gracio memang tidak pernah menerima Christy, meskipun Christy putri nya juga, bagi Gracio dia hanyalah beban untuk nya.

Ya alasan nya sih klasik karena Gracio tidak suka dengan kondisi putri nya yang cacat dari lahir.

"Ma, kapan sih papa bisa terima Christy? Christy kan juga anak nya",ucap Zee.

Shani tersenyum.

"Sabar Zee, doain papa terus semoga papa bisa secepatnya di bukakan pintu hatinya",ucap Shani.

Hati Shani seakan campur aduk, senang karena Zee mau menerima kembaran nya, sedih karena suami nya tak pernah mau mengakui Christy.

Shani jadi teringat dulu saat Gracio memperkenalkan keluarga nya pada para kolega nya.

.

*flashback on.

Gracio sedang berada di acara peresmian salah satu bisnis kolega nya, Gracio membawa serta Shani dan Zee.

Ya hanya mereka berdua, karena Gracio merasa malu untuk membawa Christy, jadilah Gracio menitipkan Christy pada art mereka.

"Perkenalkan ini istri saya Shani dan ini putri semata wayang saya Zee"

Semata wayang, istilah lain dari satu - satu nya, Gracio hanya mengakui Zee saja sebagai putri nya.

Selesai acara, Shani mengoceh panjang lebar pada Gracio, ia kecewa karena ia tak mengakui Christy.

"Aku tau mas kamu malu punya anak kayak Christy, tapi bagaimana pun Christy itu darah daging kamu mas",ucap Shani.

"Shan, udah berulang kali aku bilang dia bukan anak aku, anak aku cuma Zee seorang, anak aku itu sempurna, gak cacat!",balas Gracio.

*flashback off.

.

Sampai hari ini jika ia mengingat itu rasanya ia sangat ingin menangis, ibu mana sih yang rela anak nya di hina seperti itu?

Tapi Shani tak bisa berbuat apa - apa, karena Shani tau Gracio adalah suami nya, ia tak bisa melawan begitu saja, bisa - bisa ia akan di cap istri durhaka.

"Pa, suatu hari nanti papa akan menyadari betapa berharga nya Christy" - Zee

~to be continued~

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang