41. Fakta Baru

Comincia dall'inizio
                                    

"Kalau boleh tau, apa sih yang buat lo suka sama tu cecunguk? Padahal ada gue, Gi. Bisa-bisa nya lo nolak gue."

Gia kembali menatap Narendra yang sedang melakukan drible di tengah lapangan "Sorry, gue gak mau lo cuma gue jadiin pelampiasan. Kalau soal Naren, gue suka kepribadian dia. Kepemimpinan dia sebagai Ketua MPK, karena sepanjang sejarah di sekolah ini kalau MPK sama Osis gak pernah imbang kan? Dulu MPK selalu di anak tirikan sama sekolah."

"Yaiyalah kan ketua osis nya Bian. Mereka kan temen deket, gimana sih lo."

"Ya justru itu. Di bawah kepemimpinan Naren, gak ada tuh ribut-ribut ngerasa paling berkuasa? Ya kan?"

Zidan mengangguk menyetujui ucapa Gia barusan. "Oke, ada lagi?"

"Hmmm, kalau Ganteng sih relatif ya, tapi dia sopan banget. Dia kalem, pinter, waktu Naren masih deket Yasmine dia ngejaga adek lo dengan lembut, dia ke gue dan ke semua cewek yang di temuin juga ngehargain banget. Cewek mana yang gak lemah di gituin?"

Ingatan itu delalu menghantam isi kepala nya. Lalu seketika itu juga Zidan langsung menghela napas nya dengan panjang. Dada nya bergemuruh di penuhi rasa sesak dan rasa bersalah. Benar apa kata Danindra, betapa bajingan nya ia kepada Yasmine dan Narendra. Meskipun ia telah melakukan hal yang buruk kepada mereka, pasangan suami istri itu tidak lah membalas nya bahkan malah lebih banyak menebarkan kebaikan. Bahkan apapun yang Narendra beli dan semahal apapun, Zidan selalu di beri dengan barang yang sama.

Sebenarnya ada satu rahasia yang selama ini berusaha Zidan, Fabian dan Ravi untuk di kubur dalam-dalam, yakni tentang hubungan Regan dan Julia, lalu keterkaitan Narendra dan Yasmine.

Sebenarnya ketika mereka bertiga  tahu bahwa Regan dan Julia ada main serong, mereka memilih bungkam, tidak ada satupun dari mereka yang berusaha memberitahukan Narendra soal itu. Mereka seolah membiarkan Narendra menjadi bodoh karena ketidak tahuan nya, dan menyalahkan Yasmine sebagai kambing hitam nya.

Bahkan setelah Julia di nyatakan hamil dan menikah dengan Regan lalu kedua nya di paksa pindah ke Kota Semarang, mereka malah ikut memanas-manasi Narendra dengan modus 'observasi ala mereka' dan menjurus Yasmine yang salah.

Tapi ternyata fakta itu sudah di ketahui Narendra, entah dari siapa. Karena tepat saat satu bulan yang lalu pria itu mengajak nya ngopi bersama.

"Lo gak mau minta maaf gitu sama gue?" Narendra memberikan es cappucino pada Zidan yang duduk di trotoar depan rumah mereka.

"Lah salah apa gue sama lo?"

"Gue udah tau.."

"Soal?" Zidan menatap Narendra bingung.

"Soal Regan sama Julia. Lo bertiga sebenernya tau kan waktu gue deket sama Julia, dia ada hmmmm sebutan nya apa ya... kalau disebut affair tapi gua kan gak jadian sama Julia, ya inti nya di belakamg gue, Regan sama Julia memang udah ada hubungan khusus kan? Lo inget gak sih waktu gue renggang sama Yasmine lo bahkan ikut ngimporin gue kalau Yasmine itu sebenernya deketin gue karena dia naksir sama Regan? Bukan naksir sama gue? Sampe gue marah banget sama Yasmine karena gue merasa di bohongin sama dia. Tolol nya gue, gue gak konfir langsung sama Yasmine. Lo melakukan itu supaya Yasmine sama Bian kan?" Ucap Narendra dengan suara rendah nya. Nada bicara nya sangat datar, tidak tinggi seperti orang marah, tapi tidak ringan seperti orang yang sedang bercanda.

"Lo tau persis kan selama bertahun-tahun Yasmine harus di benci sama gue padahal dia gak bersalah? Setiap rasa cinta dan sayang gue buat dia selalu gue tahan dan denial selama pacaran sampai punya Ajen, karena gue merasa Yasmine gak pantes dapetin cinta gue setelah apa yang dia lakukan sama Regan dan Julia. Gue juga kecewa kalau Yasmine cuma pura-pura cinta sama gue. Gue selalu nuduh Yasmine murahan, jahat, dan gak berperasaan. Tapi nyata nya Yasmine gak bersalah. Seujung kuku pun dia gak salah."

Pengabdi Istri (The Series)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora