'Temen gue!!'

'Kenapa emangnya?'

'Gapapa. Sorry.'

'Gajelas.'

'Emang yang jelas gimana?'

'Apaan sih. Aneh banget lo.'

'Gabut gue.'

Gretha mengerutkan keningnya sembari menyipitkan matanya. Laki-laki ini kenapa? Sedetik kemudian ia tersenyum tipis. 'Cowo aneh'.

"Kenapa lo senyum-senyum? Lo udah suka sama Varro? Ditelpon langsung kesemsem aja tu!" celetuk Ava.

"Sok tau lo! Udah ah, gue mau ke kelas. Males kantinnya rame." ucap Gretha dan langsung meninggalkan teman-temannya.

"MALES APA SALTING TUHH!" teriak mereka bertiga membuat Gretha berjalan lebih cepat menahan malu.

×
×

Gadis itu berjalan menaiki tangga menuju lantai paling atas sekolahnya. Alias rooftop. Tempat favoritnya. Ia mengurungkan niatnya untuk ke kelas. Ia pikir, menikmati terpaan angin dan suasana sepi adalah yang terbaik bukan?

Gretha membuka pintu rooftop lalu melangkahkan kakinya menuju pinggiran rooftop. Namun, langkahnya terhenti saat menyadari ada seseorang yang lebih dulu berada di tempat favoritnya ini.

"Ngapain lo?" tanyanya pada sosok yang ia kenal itu. Navarro.

Laki-laki itu membuka matanya dan membalikkan badan menghadap ke sumber suara.

"Ngadem."

"Ngadem? Panas-panas terik kaya gini lo bilang ngadem?" tanya gadis itu heran.

"Kalo mau join tinggal kesini aja kali. Gausah gengsi." jawab Varro lalu berjalan duduk di tepi rooftop.

Gretha membeku. Ia bingung. Ia takut suasananya akan menjadi canggung dan aneh jika bersama Varro. Mengingat mereka tidak pernah mengobrol sama sekali. Gretha sama sekali tidak dekat dengan temannya satu ini.

Tapi ia cukup penasaran dengan laki-laki itu. Apalagi tujuannya kesini memang untuk bersantai menikmati angin yang tenang. Tidak ada salahnya jika ia duduk di sebelah Varro bukan? Toh dia akan sama-sama diam menikmati angin.

Gadis itu berjalan mendekati Varro yang sedang memejamkan matanya dengan tangannya sebagai sanggahan di belakang. Kelopak matanya terbuka dan menoleh saat mendapati Gretha yang ikut duduk di sampingnya.

"Lo suka disini?" tanya Varro menatap Gretha yang memejamkan matanya.

"Iya." jawabnya masih dengan mata tertutup.

"Lo suka gue?" tanya laki-laki itu lagi dengan tiba-tiba.

Gadis itu langsung membuka matanya dan menatap Varro.

"Enggak tuh." jawabnya seadanya.

"Oh. Kirain."

"Gausah pede. Itu Ava emang suka ngelantur kalo ngomong." ucap Gretha lagi agar Varro tidak salah paham.

"Tapi Ava nyuruh gue deketin lo. Lo mau gue deketin?" ucapnya terlampau jujur.

"Ngapain deketin gue? Deketin cewe yang lo suka aja kali." jawab Gretha heran seraya menatap laki-laki di sampingnya ini dengan bingung.

𝐑𝐄-𝐑𝐄𝐀𝐃'Where stories live. Discover now