2019'
Wirabrata Junior High School.
×
×
Cekrek!
Seorang gadis muda tengah fokus memotret sepasang kekasih yang sedang berpose di depannya.
"Lagi. Satu, dua, tiga!"
Cekrek!
"Oke. Udah nih." ucapnya sambil menyerahkan ponsel pada sahabat perempuannya itu. Meisa namanya.
"Wii! Keren-keren. Thanks ya, Cha!" ucap sahabatnya itu sembari melihat-lihat hasil foto.
"Kalo gitu aku ke kelas dulu ya, by." ujar sang pria di sampingnya.
"Oh, oke." jawab Meisa.
Gadis bersurai hitam kecoklatan itu menatap kepergian pacar sahabatnya.
"Ga romantis banget si pacar lo." celetuknya di depan Meisa dengan sinis.
"Ssstt, jomblo ga boleh sinis!" saut sahabatnya yang habis datang dari kantin. Ava namanya.
"Lo juga jomblo, bege!" sambar seseorang di sampingnya sambil menggeplak kepala Ava. Dhias namanya.
"Lo juga!" balas Ava tak trima.
Gadis bersurai hitam kecoklatan itu hanya terkekeh saat melihat dua sahabatnya yang terus ribut tak mengenal waktu. Jangan lupakan satu lagi sahabatnya yang sedaritadi sibuk melihat hasil foto bersama pacarnya.
Mari ku perkenalkan gadis pemilik surai indah itu.
Gretha Chasyara Reandra. Panggil saja 'Grey' atau 'Cha'. Banyak sekali nama panggilan untuk gadis ini bukan? Namun orang terdekat biasanya memanggilnya 'Cha'.
Cantik. Mempunyai hidung pesek yang membuatnya sering mendapat celotehan dari sahabatnya. Tapi gadis itu pikir, hidung pesek lebih ngangenin bukan? Ia juga memiliki body ideal, kata orang-orang. Kaki yang jenjang membuatnya terlihat lebih menonjol dari gadis-gadis pada umumnya. Kulitnya yang putih bersih dan tak ada luka sedikitpun. Yang menjadi keheranan adalah dia masih menjomblo. Entah kenapa, gadis itu lebih tenang jika sendiri.
××
Saat ini, mereka berempat sedang berada di rooftop sekolah. Sepi. Hanya ada mereka disini. Tempat favorit mereka untuk bersantai di jam istirahat. Tempat mereka untuk bolos selain di UKS juga tentunya. Kadang-kadang, sih.
Saat mereka tengah menikmati jajanan kantinnya masing-masing, tiba-tiba Ava melontarkan pernyataan yang ia pikirkan sejak tadi.
"Eh, Cha! Gue kepikiran sesuatu deh!"
"Apaan?" jawabnya sembari mengunyah makanan.
"Lo kenapa ga sama Navarro aja? Lucu tau! Badan dia kan gemoyy, jadi kalo lo foto bareng, lo bisa peluk dia kaya boneka! Ga kaku kaya si Meisa tu sama pacarnya." celetuknya tak kira-kira.
"Kok jadi gue sih anjir." saut Meisa kesal.
"Hah? Navarro?" ujar gadis itu sedikit ngelag sembari membayangkan yang dikatakan Ava.
Altezza Navarro Mallory. Lelaki tampan dan manis yang berwajah baby face juga. Semua kategori indah ia miliki sekaligus pada wajahnya itu. Kulit eksotis kecoklatan khas kulit orang Indonesia. Pipi chubby seperti mochi dan badan yang gempal membuatnya terlihat sangat imut. Siapa sangka kalau ia beserta gengnya adalah pentolan sekolah yang nakal dan suka tawuran? Wajahnya itu pandai mengelabuhi semua orang!
"Iyaa!! Lucu bangett pasti! Lo setuju kan, Dhi?"
"Lumayan."
"Ah enggak ah. Ga minat gue. Lebih nyaman sendiri, ga ribet." tolak Gretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄-𝐑𝐄𝐀𝐃'
Fiksi Remaja[𝑹𝒆-𝒓𝒆𝒂𝒅] ❝Aku bingung, aku takut kamu pergi lagi.❞ ❝Itu cerita dulu, sekarang aku ngga akan janji-janji, tapi lebih ke bukti. Habis lepas dari kamu dulu, aku juga ada lagi. Tapi nyari kamu di orang lain itu ngga mungkin.❞ ❝Kenapa dulu pergi?❞...
