01. "SELESAI"

448 30 11
                                    

"Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta."

Ucap Milea yang baru saja menginjakkan kakinya kembali di Jakarta, tempat kelahirannya.

Saat lulus Sekolah Dasar, ia bersama kedua Orangtuanya dan Adik perempuannya pindah ke Bandung karena suatu alasan, dan sekarang mereka sudah kembali.

Hari yang seharusnya indah karena bisa menghirup kembali udara Jakarta, justru menjadi hari yang hanya menimbulkan sesak di dada.

Semestanya hilang.

Dunianya hilang.

Tidak ada lagi tempat berpulang yang ia sebut rumah.

Rumahnya itu sudah tertimbun di bawah tanah.

27 Agustus.
"Pada akhirnya, senja adalah tentang rela melepas mengikhlaskan apa yang selama ini terang kemudian diam diam tenggelam."

"Jika senja yang sudah pergi bisa kembali, akankah dia yang sudah benar-benar tidak ada juga bisa kembali dan memelukku seperti janji kita kala itu?"

"Aku ingin kita berdua cepat bertemu, tapi bukan pertemuan seperti ini yang aku inginkan."

"Dunia itu kejam. Saat ada kesempatan untuk aku bisa menemuimu secara langsung dan memelukmu dengan erat semauku, justru aku tidak bisa melakukannya sekarang."

"Jika ada akhir seperti ini, kenapa juga kita harus di pertemukan?"

"Selesai." Ucap Milea, menutup kembali dan mengusap buku berjudul "Selesai" yang ia gunakan untuk menulis.

Tatapannya beralih menatap sebuah paper bag yang berada di atas meja belajar di depannya.

"Ini semua barang-barang terakhir dari Yovan, di sini juga ada banyak kertas-kertas kecil yang isinya kalimat-kalimat yang sengaja dia tulis buat kamu." Ucap Rea pada malam itu, Kakak perempuan Yovan.

Milea mengambil foto-foto seorang laki-laki dengan senyum paling manis dan membaca banyak kertas kecil berisikan kalimat-kalimat itu di dalam paper bag, sebuah senyuman terukir di bibirnya.

Milea beralih mengambil sebuah kamera Canon, itu adalah kamera kesayangan Yovan yang selalu di bawanya kemana-mana. Milea tau, Yovan akan memotret apapun yang menarik perhatiannya, karena Yovan sangat suka memotret dan bepergian.

Cowok itu tidak tau, bahwa hari itu adalah hari terakhirnya untuk bisa bepergian sesuka hatinya.

Kecelakaan yang menewaskannya sebelum ia sampai di Bandara.

Dan Milea tidak tau bahwa Yovan akan datang menjemputnya, cowok itu sengaja tidak memberitahunya.

"Kamu jangan dateng ke makam Yovan dulu ya? Aku bukan ngelarang kamu, aku cuma takut nanti kamu bakal lebih di salahin lagi sama Keluarga aku kalau kamu dateng ke sana."

LACONIC Where stories live. Discover now